Nabi berdoa kepada Allah SWT bahwa dua Saad bin Abi Waqash selalu dikabulkan. Sahabat sangat menghargainya karena hal ini dan terkadang khawatir dengan apa yang mungkin bisa dilakukan oleh Saad. Tapi Saad dipercaya dengan alasan ini, dia adalah orang yang baik hati, toleransi, namun adil.
Saad suatu hari mendengar seorang pria menggerutu. Ketika Saad mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan pria, dia menyadari bahwa pria ini menyatakan bahwa Ali, Talhah dan Zubair menyebabkan kerusakan. Saad menyuruhnya untuk berhenti, tapi lelaki itu tidak mau mendengarkan dan terus saja melanjutkan gerutuannya.
BACA JUGA: Doa dan Cinta Nabi untuk Umatnya
Akhirnya, Saad bin Abi Waqash memperingatkannya dan berkata jika lelaki itu tidak mengendalikan lidahnya, dia akan memanjatkan sebuah doa. Dengan sombong pria tersebut bertanya kepada Saad apakah dia mengira seorang Nabi?
Mendengar kata-kata pahit pria itu, Saad hanya berpaling. Saad pergi, berwudhu untuk sholat dua rakaat. Kemudian Saad memohon kepada Allah SWT:
“Oh, Allah, Engkau tahu bahwa orang ini menyalahgunakan orang-orang yang memiliki kesucian, padahal Engkau senang akan kebaikan mereka. Tentu engkau tidak menyukai penyalahgunaan orang ini. Semoga orang ini menjadi pelajaran bagi orang-orang lain.”
BACA JUGA: Didoakan Rasulullah, Aisyah Tertawa dan Jatuh di Pangkuan Nabi
Belum juga Saad lepas dari doanya, sekonyong-konyong seekor unta betina mengamuk dan melepaskan diri dari tali yang mengikatnya. Unta meninggalkan kandangya dan sepertinya unta tersebut mencari orang tertentu.
Dalam beberapa detik, unta ini kemudian menghantam rahang seorang lelaki sampai lehernya pecah. Orang-orang tertegun dalam diam. Orang yang meninggal itu tidak lain adalah orang yang telah menyalahgunakan sahabat mulia beberapa menit sebelumnya. []