SETIAP manusia pasti pernah mengalami berada dalam keadaan hati penuh dengan rasa kesedihan. Kalau di masa sekarang sih, banyak orang yang mengatakan dengan sebutan “galau”. Ya, itulah manusia, tidak selamanya ia akan merasakan kebahagiaan. Tidak pula ia akan berada dalam kegalauan, jika ia mau mengubahnya.
Jika Anda sedang dilanda kegalauan, biasanya banyak orang yang lebih mengeluhkan keadaannya. Nah, kali ini jangan Anda lakukan lagi. Mengapa? Karena jika Anda mengeluhkan apa yang telah terjadi, maka selamanya Anda akan berada dalam keterpurukan. Oleh karena itu, kami sediakan obat pelipur lara, anti galau bagi Anda.
BACA JUGA: Menenteramkan yang Galau
1. Rasulullah bila merasa susah mengucapkan doa, “Laa ilaaha illallahul’adziimul haliim Laailaaha illallah robbul ‘arsyil ‘adziim, Laailaaha illallah robbus samaawaati wal ardhi warabbul ‘arsyil kariim.” (Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Agung dan Bijaksana, Tiada Tuhan selain Allah yang merajai Arasy, Tiada Tuhan selain Allah yang menguasai langit, bumi dan arasy). [HR. Bukhari]
2. Nabi SAW berdoa untuk orang yang sedang susah, “Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa nafsii tharfata ‘aini, wa aslih lii sya’nii kullah laailaaha illa anta.” (Ya Allah aku mengharapkan rahmat-Mu, janganlah Kau palingkan dariku (rahmat-Mu) walau sekejap mata dan perbaikilah semua urusanku, tiada Tuhan selain Engkau). [Hadis hasan diriwayatkan dari Nasa’I dan Ibnu Majah]
Nabi SAW berdoa dengan doa Nabi Yunus AS ketika Nabi Yunus AS berada di dalam perut ikan paus, “Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadzaalimiin.” (Tiada Tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk golongan orang yang menganiaya diri sendiri (dzalim). [HR. Tirmidzi hadiz shahih]
BAC AJUGA: 4 Alasan Sedekah Mampu Hapuskan Galau dan Gelisah
3. Ketika menghadapi masalah yang berat Nabi SAW berdoa, “Ya hayyu ya qayyum birahmatika Atstagitsu.” (Ya Allah Dzat yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri dengan rahmat-Mu aku memohon). [HR. Muslim]
Sumber: Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari/Karya: Mahdy Saeed Reziq Krezem/Penerbit: Media Da’wah