KEAMANAN sebuah negeri adalah harapan setiap manusia. Lebih-lebih seorang muslim yang ingin menegakkan agamanya dalam keadaan tenteram.
Nabi Ibrahim as berdoa untuk kota Mekah, memohon agar Allah SWT menjadikannya aman dan mendapatkan limpahan rezeki. Allah SWT berfirman,
BACA JUGA: Perintah Hijrah Meninggalkan Mekah
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِۧمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنٗا وَٱرۡزُقۡ أَهۡلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنۡ ءَامَنَ مِنۡهُم بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلٗا ثُمَّ أَضۡطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ ١٢٦
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Wahai Rabbku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman sentosa, berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”
Allah SWT berfirman, “Dan kepada orang yang kafir pun, Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS al-Baqarah: 126)
Dalam ayat lain, Allah SWT menyebutkan doa Nabi Ibrahim ‘as agar menjadikan Mekah sebagai negeri yang aman serta memohon agar beliau dan keturunannya dijauhkan dari sebab dicabutnya keamanan, yaitu syirik.
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنٗا وَٱجۡنُبۡنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata, “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, serta jauhkanlah aku dan anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.” (QS Ibrahim: 35)
Doa-doa Nabi Ibrahim as terkabul. Allah menjadikan Makkah aman dan diberkahi. Allah SWT menjadikan Ka’bah— yang dibangun oleh Ibrahim dan Ismail —sebagai kiblat kaum muslimin, dan hati orang yang beriman tertuju kepada negeri ini untuk menunaikan ibadah kepada Allah ‘azza wa jalla.
Alquran mengabarkan bahwa kunci keamanan dan keberkahan sebuah negeri adalah iman dan takwa, menauhidkan Allah SWT dan menjauhi kesyirikan. Allah SWT berfirman,
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
“Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf: 96)
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (al-An’am: 82)
Ketika sebuah negeri jauh dari tauhid, jauh dari keimanan dan takwa, bahkan diliputi kesyirikan, ketika itu keamanan akan dicabut sesuai kadar kemaksiatan mereka.
Dahulu, kota Mekah pernah diliputi masa jahiliah. Patung-patung diibadahi di sekeliling Ka’bah. Berhala-berhala dijadikan sesembahan selain Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika kesyirikan merebak, Allah SWT menimpakan berbagai kejelekan di kota Mekah.
Kemudian, Allah SWT bangkitkan nabi terakhir di kota Makkah, Muhammad bin Abdillah SAW, untuk memperbarui kembali agama Nabi Ibrahim as.
BACA JUGA: Ketika Abu Bakar Diusir dari Kota Mekah
Sekali lagi, doa Nabi Ibrahim ‘as ribuan tahun yang lalu terkabul.
رَبَّنَا وَٱبۡعَثۡ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَيُزَكِّيهِمۡۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
“Wahai Rabb kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur’an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. al-Baqarah: 129)
Makkah kembali menjadi negeri yang aman dengan Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Makkah kembali menjadi negeri tauhid. Keberkahan Allah SWT tercurah ketika keimanan dan takwa meliputi kota Makkah.
Seperti halnya Mekah, tempat hijrah Rasulullah SAW, yaitu Madinah, juga menjadi negeri yang aman. Sebelumnya, negeri tersebut diliputi kesyirikan, peperangan, pembunuhan, dan berbagai kejelekan. Keamanan terwujud ketika penduduk Madinah menerima dakwah Rasul, beriman dan bertakwa.
Sungguh, Rasulullah SAW telah mendoakan keberkahan bagi Madinah sebagaimana Nabi Ibrahim mendoakan keberkahan Makkah al-Mukarramah. []
SUMBER: ASYSYARIAH