AKHLAK itu memiliki dua macam, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak yang sesuai dengan petunjuk, itulah akhlak yang dicintai dan terpuji. Sementara akhlak yang sesuai hawa nafsu adalah akhlak yang mungkar dan tercela.
Di antara akhlak yang mungkar adalah sifat ujub, sombong, meremehkan orang lain, berbangga diri, hasad, dan melampaui batas.
BACA JUGA: Beginilah Hubungan Antara Nafsu dan Setan
Setiap harinya, semua umat muslim diharuskan memerangi akhlak jelek di dalam diri dengan memperbanyak akhlak baik.
Nabi Muhammad pernah mewasiatkan sebuah doa agar kita senantiasa terhindar dari hawa nafsu yang jelek.
وَعَنْ زِيَاد بْنِ عِلاَقَةَ عَنْ عَمِّهِ ، وَهُوَ قُطْبَةُ بْنُ مَالِكٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِي ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ)) .
Ziyad bin ‘Ilaqah meriwayatkan dari pamannya, yaitu Quthbah bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, “ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN MUNKAROOTIL AKHLAAQI WAL A’MAALI WAL AHWAA’ (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek).” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan) [HR. Tirmidzi, no. 3591. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah].
Di antara penyebab hawa nafsu yang jelek adalah duduk-duduk dengan pengikut hawa nafsu.
Bermajelis dengan pengikut hawa nafsu seperti pemabuk, pemain judi, orang yang akhlaknya rusak hingga dengan orang yang amalannya asal-asalan, hanya membuat kita terpengaruh.
Karena ingat,
BACA JUGA: Digoda Setan atau Nafsu? Ini Jawabannya
الصَّاحِبُ سَاحِبٌ
“Sahabat itu sifatnya menarik.”
Oleh karena itu, agar hawa nafsunya bisa ditekan, maka perbanyaklah berada di tengah-tengah orang shalih yang senantiasa mengajak kita selalu mengingat Allah Azza Wa Jalla. Wallahu A’lam.
SUMBER: RUMAYSHO