DI era teknologi yang berkembang pesat ini, maka kemudahan dalam berdakwah pun semakin meluas. Tidak sedikit orang menjadi tergerak hatinya untuk berhijrah, dikarenakan melihat video kajian yang tidak sengaja terbuka saat ia sedang instagraman. Tidak sedikit pula orang memutuskan berhijrah, setelah awalnya ia ‘iseng’ untuk mulai mengikuti akun-akun dakwah.
Tentu itu adalah sebuah progress kecil yang patut disyukuri, ada langkah ke depan untuk mendekat kepada Allah SWT dikarenakan hidayah Allah SWT mulai sampai kepada mereka secara perlahan.
BACA JUGA: Beda Hijrah Nabi Muhammad dengan Nabi Lainnya
Pastinya kita akan berbahagia ketika kita menemukan teman-teman kita berhijrah menjadi lebih baik. Pada sebagian orang, ada yang langsung berhijrah dengan mengenakan pakaian syar’i. Ada pula yang dilakukan secara perlahan.
Dalam kondisi ini, jangan sampai kita menuntut kesempurnaan dalam dirinya dan membandingkan-bandingkan antara satu dengan yang lainnya. Mengapa? Karena proses hijrah yang dijalani seseorang itu berbeda-beda, kapasitas diri manusia juga berbeda-beda. Sesungguhnya kita tidak perlu menghakimi seseorang karena hijrahnya yang mungkin bagi sebagian orang masih dianggap sebelah mata.
Ketahuilah, tidak mudah bagi mereka untuk meninggalkan masa lalunya, karena sering kali masih ada pergolakan batin didalamnya. Namun lihatlah, ia berjuang untuk tetap istiqomah, dan berada dalam koridor agama. Bukankah itu adalah sesuatu yang perlu dihargai? Lalu, masihkah kita ingin menghakimi dirinya?
Islam itu indah. Maka jagalah lisan kita dari sesuatu yang bisa melukai hatinya, terlebih sampai menghina proses hijrah yang ia jalani.
Kita perlu mendukung, karena mereka pasti butuh dukungan. Kita perlu mendoakan, karena mereka pasti butuh doa kita.
BACA JUGA: Hijrah Jadul vs Hijrah Zaman Now, Apa Bedanya?
Doakan selalu kawan-kawan kita yang sedang berjuang dalam hijrahnya. Jangan sampai Anda merasa tinggi iman dan ilmu dibanding mereka yang baru berhijrah, karena kesombongan itu bisa jadi keburukan bagi diri Anda sendiri. Saling mendoakan dalam ketaatan itu jauh lebih bermakna. Doa itu bukan sesuatu yang sepele kok. Doa kita pasti sampai ke Allah. Semoga Allah istiqomahkan kita dalam kebaikan. []