SIAPA yang belum pernah mendengar kisah Sa’ad bin Abi Waqqas? Meski sepintas, kamu pasti pernah mendengarnya kan? Ya, ia adalah salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk surga.
Bernama lengkap Sa’ad bin Abi Waqqas bin Wuhaib bin Abdi Manaf, ia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah SAW.
BACA JUGA: Bukan di Medan Perang, Ini Kata-Kata Khalid bin Walid Menjelang Wafatnya di Bulan Ramadhan
Kakeknya yang bernama Wuhaib merupakan paman Aminah binti Wahab yang merupakan ibunda dari Rasulullah itu sendiri. Sebagai sosok sahabat sekaligus paman, ia sangat dibangga-banggakan oleh Rasulullah, lho.
Memeluk Islam pada usia 17 tahun, Sa’ad termasuk golongan orang yang pertama-tama masuk Islam (Assabiqunal Awwalun). Ia merupakan sahabat yang mendapatkan banyak keutamaan, salah satunya ialah doanya yang akan selalu terkabul.
Memiliki kecintaan yang sangat kuat terhadap Allah dan Rasul-Nya, berikut ini fakta-fakta Sa’ad bin Abi Waqqas yang bakal bikin kita berdecak kagum. Simak baik-baik ya!
1 Merupakan anak bangsawan yang berasal dari Bani Zuhrah
Sa’ad bin Abi Waqqas berasal dari Bani Zuhrah dari suku Quraisy, merupakan seorang anak yang sangat disayangi orang tuanya. Ibunya merupakan seorang wanita bangsawan yang kaya raya, bernama Hamnah binti Sufyan ibn Abu Umayyah. Ibunya itu sangat setia kepada agama nenek moyangnya, yakni penyembah berhala.
Meski hidup di tengah-tengah masyarakat Makkah yang saat itu terkenal dengan praktik penyembahan berhala, Sa’ad sangat benci dengan agama nenek moyangnya itu.
2 Seorang anak yang berbakti dan memiliki akidah kuat
Sama halnya dengan para sahabat lain, memeluk Islam bukanlah hal yang mudah bagi Sa’ad karena ia juga harus menghadapi pertentangan dari anggota keluarganya. Begitu mendengar keislamannya, sang ibu menentang keras.
Untuk membuat putranya kembali pada agama nenek moyang, Hamnah melakukan mogok makan. Hal itu dilakukannya karena ia mengetahui betul betapa sayangnya Sa’ad kepada dirinya. Namun, tahukah kamu apa yang dilakukan Sa’ad?
Ternyata kecintaan Sa’ad terhadap Allah dan Rasul- Nya lebih besar. Dengan lemah lembut, Sa’ad mengatakan bahwa dirinya tak akan meninggalkan Islam.
Meski berbeda keyakinan, Sa’ad tetap berbakti kepada ibunya. Keputusan Sa’ad tersebut dibenarkan oleh Allah dalam QS Luqman ayat 15 sebagai berikut:
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Lukman/14:15)
3 Selain dikenal sebagai paman Rasulullah, Sa’ad bin Abi Waqqas juga terkenal sebagai seorang pemanah yang andal
Sa’ad bin Abi Waqqas merupakan orang pertama yang menembakkan anak panahnya di jalan Allah. Setiap anak panah yang ia tembakkan selalu tepat sasaran.
Bersama Rasulullah, ia hampir selalu terlibat dalam setiap peperangan demi menegakkan agama Allah. Bahkan, dia menjadi satu-satunya orang yang dijamin Rasulullah dengan jaminan kedua orang tuanya. Hal itu berdasarkan hadis:
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah SAW menebus seseorang dengan ayah dan ibunya kecuali Sa’ad. Sungguh dalam Perang Uhud aku mendengar Rasulullah, mengatakan, “Panahlah, wahai Sa’ad…Tebusanmu adalah ayah dan ibuku.” (HR. At Tirmidzi, No. 3755).
Tak hanya di zaman Rasulullah, Sa’ad pun juga berkontribusi besar di pertempuran Qadisiah pada masa khaiifah Umar bin Khattab.
Berkat perannya, kaum Muslim dapat memenangkan peperangan itu dan berhasil menaklukkan Kerajaan Persia. Dengan demikian, ia menjadi pembuka jalan bagi penyebaran Islam di tanah Persia.
4 Doanya akan selalu terkabul
Selain menjadi golongan Assabiqunal Awwalun dan orang pertama yang menembakkan anak panah di jalan Allah, ia juga termasuk mujabud da’wah (orang yang dikabulkan doanya). Hal itu atas doa Rasululllah, di mana ia shalallahu ‘alaihi wassalam pernah berdoa:
“Ya Allah Azza wa Jalla kabulkanlah doanya (Sa`d) jika dia berdoa.”
Mustajabnya doa Sa’ad terbukti dalam banyak peristiwa. Salah satunya ketika Sa’ad radhiallahu ‘anhu marah kepada Usamah, seseorang yang telah menyebarkan berita dusta tentang dirinya.
Dalam keadaan marah, Sa’ad berkata agar Usamah yang dusta, riya’, atau sum’ah itu diberi umur panjang dengan kefakirannya dan diberi cobaan. Atas kuasa Allah, sungguh doa itu benar-benar terkabul.
5 Pembawa agama Islam pertama kali ke Negeri China
Dalam sejarah masuknya Islam ke negeri China, disebutkan bahwa dinasti Tang yang saat itu memimpin pernah menerima delegasi dari Arab yang dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqqas atas tugas dari Khalifah Usman bin Affan.
BACA JUGA: Inilah yang Membuat Sosok Umar bin Khattab Sangat Istimewa
Meski banyak versi tentang awal mula masuknya Islam ke negeri tirai bambu itu, Sa’ad bin Abi Waqqas diketahui menjadi orang pertama yang menyebarkan Islam di China.
Bahkan, beliau juga mendirikan masjid sebagai tempat ibadah atas izin kaisar china saat itu. Masjid itu bernama Masjid Huaisheng yang berada di Provinsi Guanzhou, China. []
SUMBER: IDNTIMES