CINA–Dokter Hu Weifeng, dokter garda terdepan di Cina tengah telah meninggal pada Selasa (2/6/2020). Ia meninggal setelah lima bulan berjuang mengalahkan virus Corona yang pertama terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019. Kematian dr Hu memicu reaksi marah publik tentang cara pemerintah menangani virus corona.
Dr Hu menjadi pemberitaan pada Maret, ketika kulit menghitam dikarenakan “masalah pada fungsi hati” selama mendapat pengobatan virus corona.
BACA JUGA:Â Sembuh dari Covid-19, Kulit 2 Dokter di Wuhan Ini Menghitam
Penyebab kematian Hu Weifeng tidak diketahui dan tak dipublikasikan. Kabar itu langsung memantik reaksi publik Cina, dengan media sosial dipenuhi kemarahan. Global Times melaporkan kondisi dokter 42 tahun itu memburuk, dan emosinya jadi tidak stabil.
Setelah kabar meninggalnya terekspos, puluhan ribu pengguna Weibo kemudian memasang pagar #WuhanCentralHospitalDoctorHuWeifengPassesAway.
Sementara warganet lainnya mengunggah emoji lilin, cara umum yang dipergunakan untuk menghormati mereka yang sudah meninggal.
Ada netizen lainnya yang memperanyakan bagaimana Hu meninggal, dan menyerukan agar pejabat kesehatan di ibu kota Provinsi Hubei itu dipecat.
“Kapan kiranya para pemimpin RS Pusat Wuhan diminta bertanggung jawab. Ini adalah tenaga medis kelima yang meninggal karena virus corona,” kata netizen.
Harian Epoch Times, yang diblokir di China daratan, memberitakan seorang staf senior anonim berujar, mereka dibungkam saat virus pertama merebak.
Sumber tersebut juga mengisahkan bagaimana dia dan pekerja medis lainnya tanpa perlindungan ketika berhadapan dengan penderita virus corona.
Dr Hu merupakan seorang urologis, yang bertugas di Rumah Sakit Pusat Wuhan, tempat ketika Covid-19 pertama kali teridentifikasi.
Dia positif terinfeksi virus itu pada Januari saat wabah pertama merebak, dan kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain dua bulan berselang.
BACA JUGA:Â Pasien Covid-19 di Pakistan Sembuh dengan Terapi Plasma, Dokter: Alhamdulillah
Kondisinya sempat meningkat pada pertengahan Maret. Tapi, setelah itu dia mengalami pendarahan otak pada akhir April dan menjalani operasi.
Dr Hu dan koleganya, kardiologis Dr Yi Fan yang sudah meninggal pada Februari, menjadi viral pada April setelah media setempat mengabarkan “perjuangan keras mereka melawan Covid-19”.
Pengguna Weibo terperanjat ketika melihat kulit menghitam dari dua dokter itu, dengan media mengulas perubahan itu karena “fungsi abnormal liver” mereka.
Dilansir BBC Rabu (3/6/2020), keduanya kemudian dikenal sebagai “dokter Wuhan berwajah hitam”, dan menuai pujian karena berjuang sembuh dari virus Corona. []
SUMBER: KOMPASÂ