PALESTINA–Laporan HAM mengungkap keterlibatan sejumlah dokter Israel dalam penyiksaan terhadap tawanan Palestina bersama aparat intelijen Israel (Shin Bet). Hal itu diungkapkan dalam laporan organisasi “Dokter Untuk HAM” dalam majalah 972 Israel, Senin (14/10/2019).
Laporan menyebutkan, kebijakan bohong yang dilakukan Shin Bet belum banyak berubah, dalam beberapa tahun lalu menepis penyiksaan tahanan Palestina. Namun informasi yang didapat ternyata ada keterlibatan para dokter Israel dalam menyiksa tahanan Palestina secara brutal, yang didapat lewat survey. Di samping laporan bohong pihak medis Israel.
BACA JUGA: Hendak Shalat Subuh, Imam Masjid Wafat Diberondong Peluru Israel
Ketua lembaga Dokter Untuk HAM, Roshama Marton menyatakan, dirinya sebagai dokter dan ketua lembaga sangat terkejut bagaimana mungkin para dokter Israel bisa terlibat dalam penyiksaan tahanan Palestina.
Disebutkan bahwa aparat intelijen Shin Bet menugaskan para dokter untuk melakukan penyiksaan dengan menempatkan di ruang isolasi, dan mengikatnya serta menutup wajah tahanan.
Shin Bet menepis adanya kerjasama dengan pihak dokter, namun setelah empat tahun kemudian muncul dokumen kedua yang meminta para dokter menandatangani kesepakatan terkait penyiksaan sesuai dengan pasal-pasal yang disepakati.
BACA JUGA: Meski di Bawah Tekanan Israel, Rakyat Palestina akan terus jadi Pelindung Al-Aqsha
Disebutkan bahwa dokumen pertama dan lainnya dirilis dalam sebuah buku berjudul; Penyiksaan, antara HAM dan moralitas medis serta kondisi Israel. Namun buku tersebut dilarang diperjual-belikan di Israel.
Tak anya dokter yang bekerja di dinas intelijen Shin Bet, namun para dokter di bagian darurat RS Israel juga terlibat dalam menyiksa para tahanan Palestina lewat laporan palsu sesuai permintaan aparat Shin Bet. []
SUMBER: PIC