SEORANG dokter muslim ditunjuk sebagai direktur ilmiah baru dari kelompok penasihat COVID-19 Ontario, Kanada. Dokter bernama Fahad Razak tersebut mulai menduduki posisi barunya pada tanggal 9 Mei 2022. Dia menggantikan Dr. Peter Jüni yang akan meninggalkan Ontario pada bulan Juni untuk menuju Universitas Oxford.
“Saya merasa terhormat menjadi Direktur Ilmiah baru @COVIDSciOntario. Memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk menginformasikan tanggapan kami terhadap pandemi merupakan hak istimewa yang luar biasa,” komentar Dr. Razak di umpan Twitter-nya.
“Terima kasih kepada semua ilmuwan di Meja yang telah saya pelajari begitu banyak, dan ratusan jam mereka telah menjadi sukarelawan,” sambungnya.
BACA JUGA: Inilah 3 Tindakan Penanganan Wabah yang Diterapkan Dokter Muslim dalam Sejarah Islam
Dr Razak menyelesaikan gelar Ilmu Teknik, Doktor Kedokteran, dan Residensi di University of Toronto. Dia adalah dokter pertama yang ditunjuk sebagai David E. Bell Fellow di Universitas Harvard.
Menurut Iqra.ca, Dr. Razak telah menjadi anggota Tabel sejak awal dan telah berkontribusi pada banyak Ikhtisar Sains termasuk Long-COVID, kebijakan pengunjung rumah sakit, vaksin, dan terapi.
Kelompok penelitiannya telah memimpin beberapa penelitian terbesar di Kanada pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19, termasuk memeriksa dampak kecacatan pada perawatan dan hasil, mengeksplorasi bagaimana mengelola kekurangan obat kritis, dan uji coba secara acak untuk melihat apakah posisi tengkurap membantu pasien.
BACA JUGA: NHS Tampilkan Dokter Muslim sebagai Pejuang Terbaik dalam Penanganan Covid-19 di Inggris
Penghargaan penelitian penting termasuk Penghargaan Penyelidik Baru Masyarakat Kanada untuk Penyakit Dalam dan Beasiswa Terjemahan Pengetahuan Graham Farquharson dari PSI Foundation.
Razak adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Umum di Rumah Sakit St Michael (Unity Health Toronto) dan Asisten Profesor di Universitas Toronto. Dia juga telah menjadi dokter garis depan yang memberikan perawatan bagi pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sejak awal pandemi. []
SUMBER: ABOUT ISLAM