SURIAH—Akibat gempuran bom rezim Assad di Ghouta Timur, sedikitnya 400 orang tewas, 95 di antaranya anak-anak sejak awal pekan ini.
Menurut laporan CNN pada Jumat (23/2/2018) sekitar 400 ribu orang masih terjebak di Ghouta Timur. Sebagian besar di antaranya sangat memerlukan bantuan kemanusiaan. Adapun pengeboman kian intensif dalam beberapa hari terakhir, banyak keluarga berlindung di bawah tanah, di tempat-tempat perlindungan yang mereka gali sendiri. Ada pula yang berlindung di rumah-rumah sakit yang masih berdiri.
Seorang dokter onkologi terakhir yang bertugas di Ghouta Timur, dr. Wassem Mohammad lebih mengkhawatirkan kondisi pasien-pasiennya, di tengah menipisnya pasokan obat-obatan dan tak tergantikan.
Kematian menjadi hal yang rutin di tengah serangan udara yang tanpa akhir.
“Saya punya 1.288 pasien, 37 di antaranya meninggal dunia karena kekurangan obat-obatan. Seluruh pasien saya dalam bahaya,” kata Mohammad.
Saat seorang anak laki-laki terdiagnosa dengan kanker limpa datang ke fasilitas medisnya untuk pengobatan, Mohammad tidak punya apa-apa. Tak ada obat-obatan tersisa.
“Semuanya akan mati, satu demi satu, kecuali pengepungan berakhir,” tutup Mohammad. []
SUMBER: CNN