DOSA dan maksiat akibat diri sendiri. Rezeki dan keberkahan di tangan Allah. Itulah yang semestinya tertancap dalam keyakinan seorang muslim. Namun sayang janji Allah ini ternyata hanya dalam teori.
Betapa banyak yang masih belum yakin bahwa Allah yang menjamin rezekinya. Terbukti dirinya lebih percaya bahwa rice cooker bisa mengubah beras menjadi nasi dibanding Allah yang Maha menjamin semuanya.
BACA JUGA: Saudaraku, Inilah 5 Akibat Berbuat Maksiat
Zaman kapitalisme seperti sekarang, permasalahan yang menonjol yang dialami adalah masalah kapital. Masalah ekonomi atau keuangan selalu tak pernah terselesaikan. Terutama dalam lingkup keluarga.
Utang sering menjadi handalan. Bahkan tak sedikit yang terlilit dengan muamalah ribawi.
Allah menciptakan dunia seperangkat dengan aturanNya. Jika mau beriman dan bertakwa Allah janjikan akan memberikan kenikmatan dari langit dan bumi.
Namun kebanyakan manusia ingkar dan bermaksiat kepadaNya. Sehingga keberkahan itu terhalangi dari mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS: Al-A’raf [7]: 96).
Ternyata dosa dan maksiat akan menghalangi rezeki dan keberkahan.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Qalam ayat 17-19,
إِنَّا بَلَوْنَٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا۟ لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِين17
وَلَا يَسْتَثْنُونَ18 فطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُم نَائِمُونَ19
17. Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Makkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari, 18. dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin). 19. Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
Allah menguji sebuah penduduk (pemilik kebun yang berbuat dosa). Karena mereka berniat panen secara sembunyi-sembunyi di pagi hari agar orang tidak mengetahui (termasuk dari orang miskin agar tidak berinfak kepada mereka).
Bahkan mereka memastikan bisa panen (tidak mengucapkan ان شاء الله) tanpa menyandarkan diri kepadaNya. Sehingga Allah menghilangkan rezeki buat mereka dengan terjadinya malapetaka (wabah) terhadap kebun mereka.
https://www.youtube.com/watch?v=6wVYfofGGcU
Dari Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Hati hatilah kamu terhadap perbuatan maksiat, sesungguhnya seorang yang melakukan perbuatan dosa, rezekinya menjadi terhalangi padahal sebelumnya telah disediakan untuknya.” (Tafsir Ibnu Katsir QS. Al-Qalam: 17-18).
Demikianlah Allah telah siapkan nikmat dan rezeki itu tapi karena ulah manusia akhirnya tertahan dan terhalangi dari rezeki dan keberkahan.
BACA JUGA: Sedekah Perasaan
Adapun pelaku maksiat yang diberikan nikmat dan rezeki yang berlimpah hakikatnya bukanlah nikmat melainkan istidraj. Itulah azab berupa nikmat atau jebakan dari Allah yang membuat pelaku terlena dengannya hingga lupa kepada Allah.
Selalu ada akhir dari setiap cerita kehidupan. Untuk apa waktu yang singkat digunakan demi kebahagiaan semu dan sebentar tapi mengorbankan kebahagiaan yang hakiki dan abadi?
Wallahu a’lam bi showab. []
RENUNGAN TENTANG DOSA DAN MAKSIAT
Kesalahan adalah sesuatu yang kamu pikir itu benar tapi ternyata salah. Sementara Dosa adalah sesuatu yang kamu tahu bahwa itu salah. – Anwar al-Awlaki
Ketahuilah bahwa ketika orang lain merasa tertarik denganmu, sesungguhnya mereka hanya tertarik dengan keindahan yang masih Allah tutupi dari dosa-dosamu. – Ibnu Qayyim
Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menahan sakitnya rasa penyesalan. – Umar bin Khattab
Dosa itu perlu dibakar, entah itu dengan sakitnya rasa penyesalan di dunia ini ataukah dengan api neraka di akhirat kelak. – Ibnu Qayyim
Setan tidak menang ketika kamu berbuat dosa, tapi setan meraih kemenangan ketika kamu berpikir bahwa Allah tidak akan mengampunimu.
Perbuatan dosa yang membuatmu sedih dan menyesal lebih disukai oleh Allah daripada amalan baik yang membuatmu menyombongkan diri. – Ali bin Abi Thalib