ADA banyak orang yang tanpa sadar tengah meremehkan dosa. Mungkin kita berpikir dosa yang kecil tidaklah mengapa. Padahal, dari dosa kecil itulah akan tercipta dosa yang besar.
Disebutkan hadits dalam Shahih Bukhari, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya kalian melakukan suatu amalan dan menyangka bahwa itu lebih tipis dari rambut. Namun kami menganggapnya di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang membinasakan,” (HR. Bukhari no. 6492).
Jika disebutkan bahwa ia sangka suatu dosa itu lebih tipis dari rambut, itu tanda meremehkan dosa. Padahal sesuatu yang dianggap sepele seperti ini di sisi Allah begitu besar.
Disebutkan dari jalur Ibrahim bin Al Hajjaj dari Mahdi, “Kami menganggapnya sebagai dosa kala bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Ibnu Batthol mengatakan, “Sesuatu dosa yang dianggap remeh bisa menjadi dosa besar, ditambah lagi jika terus menerus melakukan dosa.”
Abu Ayyub Al Anshori berkata, “Sesungguhnya seseorang melakukan kebaikan dan terlalu percaya diri dengannya dan meremehkan dosa-dosa, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan ia penuh dengan dosa. Sesungguhnya seseorang melakukan kejeleken dalam keadaan terus merasa bersalah, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan aman.” []
SUMBER: RUMAYSHO