JAKARTA—Komisi IX DPR mendesak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk memperluas kerja sama dengan rumah sakit di seluruh Indonesia. Sehingga masyarakat mendapatkan kepastian pelayanan kesehatan.
Hal itu menyusul kasus meninggalnya bayi Debora yang ditolak Rumah Sakit Mitra Keluarga lantaran RS tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Saya mendesak BPJS Kesehatan memperluas kerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit yang ada. Dengan begitu, masyarakat dengan mudah dapat menjangkaunya. Apalagi, kepesertaan BPJS Kesehatan dari tahun ke tahun semakin meningkat,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Menurut Saleh, dengan semakin banyaknya peserta BPJS Kesehatan, tentu dibutuhkan jaringan pelayanan kesehatan yang semakin luas dan mudah dijangkau masyarakat.
Kendati demikian, Saleh juga tidak menafikan bahwa dalam beberapa kasus, ada rumah sakit yang enggan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan karena dinilai profitnya tidak terlalu banyak.
“Padahal, pemegang kartu BPJS Kesehatan gratis tidaklah gratis begitu saja. Untuk tahun 2017 ini saja, anggaran untuk BPJS Kesehatan dari data PBI (penerima bantuan iuran) sudah mencapai Rp34 triliun,” bebernya seperti dilansir Sindonews.
Karena itu, Saleh mengimbau kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada untuk membantu program pelayanan kesehatan yang sedang dikembangkan pemerintah. Selain itu, standar pembiayaan dan pelayanan kesehatan harus benar-benar berkeadilan bagi seluruh masyarakat. []