GAZA—Yayasan Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid Indonesia (DPU Daarut Tauhiid), meresmikan lantai dua Masjid Daarut Tauhiid di Deir Balah, Jalur Gaza Tengah Palestina, Sabtu (1/4/2017).
Berawal dari agresi Israel tahun 2014, hingga kini DPU Daarut Tauhiid secara rutin terus menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza, berupa; makanan, pakaian, selimut hangat, uang tunai, bantuan bagi pasien RS. Shifa Gaza City dan obat-obatan. Bahkan, pada bulan Maret 2017, yayasan ini berhasil menggelar sunatan masal bagi 300 anak di Jalur Gaza.
Selain bantuan di atas, dengan dukungan para donatur, DPU Daarut Tauhiid berhasil merampungkan pembangunan sebuah masjid besar dengan kapasitas 700 jamaah di Deir Balah Jalur Gaza Tengah. Masjid ini kemudian diberi nama Masjid Daarut Tauhiid Indonesia.
Selain sebagai tempat sholat, masjid ini pun dijadikan sebagai pusat kajian dan menghafal Al-Qur’an. Tidak kurang dari 90 anak, secara rutin mendatangi masjid ini untuk menyetorkan hafalan mereka serta mendengarkan kajian dari para mudarrisdan mudarrisah yang berjumlah lima orang.
Di sini anak-anak diajarkan menghafal Al-Qur’an dari dasar. Saat pertama kali kelompok menghafal Al-Qur’an dibentuk, banyak dari anak-anak tersebut yang belum memiliki hafalan Al-Qur’an sama sekali. Namun kini, setiap anak mampu memiliki hafalan 15 juz, bahkan ada yang sudah merampungkan hingga 30 juz. Semua itu dilakukan hanya dalam waktu enam bulan.
Pada 16 Oktober 2016, Yayasan DPU Daarut Tauhiid kembali melanjutkan pembangunan lantai dua Masjid DT, yang sempat tertunda. Pembangunan ini diperuntukan sebagai tempat kajian dan menghafal al-Qur’an. Lambatnya pembangunan masjid ini tak lepas dari krisis material yang melanda wilayah Gaza.
Pendudukan Israel atas Gaza, yang telah berlangsung lebih satu dekade, mengharuskan bahan material -seperti semen, besi,dll- masuk ke wilayah ini atas izin dari pihak Israel. Begitu ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa memasok bahan material ke wilayah Gaza. Salah satunya adalah surat pernyataan yang berisi bahan material tersebut digunakan untuk pembangunan masjid bukan terowongan.
Nomor registrasi yayasan lokal mitra kerja kemanusiaan dan pembangunan masjid harus disertakan pula. Setelah semua itu terpenuhi, tidak serta-merta bahan bangunan ini bisa langsung masuk ke Gaza. Perlu menunggu berbulan-bulan lagi untuk mendapat izin permintaan material.
Untuk mendirikan satu masjid di Gaza, bukanlah pekerjaan mudah. Kesabaran dan kerja keras sangat diperlukan. Inilah yang dialami dalam pembangunan Masjid Daarut Tauhiid dan Baitul Qur’an di Jalur Gaza, yang menghabiskan dana tak kurang dari Rp.1,9 Miliar. Butuh waktu sampai tujuh bulan untuk menuntaskannya.
Alhamdulillah, pada Maret 2017, pembangunan lantai dua masjid ini dinyatakan tuntas. Berbagai pekerjaan berhasil diselesaikan dengan baik, seperti; cor kolom lantai dua, pendirian tembok, cor kolom lantai atap, pendirian tiang pengeras suara dan Quba, pemasangan keramik, cat tembok luar dan dalam serta interior lainnya hingga pengadaan A-Qur’an dan lain-lain.
Tanggal 1 April 2017, dilakukan peresmian gedung lantai dua dan syukuran yang dihadiri 600 orang anak yatim, janda, para murid Baitul Qur’an, mudarris dan mudarrisah serta warga Deir Balah dan warga Jabalia Gaza Utara. Turut hadir Abdillah Onim dalam peresmian tersebut.
Setelah acara usai, para murid mengucapkan terima kasih kepada para donatur DPU Daarut Tauhiid dan muslimin di Indonesia atas hadiah yang begitu luar biasa dan sarat manfaat dunia dan akhirat, Insyaa Allah.
Kebagiaan sangat dampak dalam diri murid serta mudarris serta mudarrisah. Betapa tidak, kini mereka telah memiliki tempat untuk menghafal Al-Qur’an, mengikuti kajian keislaman.
Dalam sambutannya, DR. Nabhan—seorang tokoh agama di Dier Balah Gaza Tengah—mewakili muslimin di Jalur Gaza ia menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada pihak Yayasan DPU Daarut Tauhiid, para donatur khususnya kepada pembinanya KH.Abdullah Gymnastiar.
“Demi Allah SWT kami katakan, sejak keberadaan DPU Daarut Tauhiid di Jalur Gaza Palestina, begitu banyak manfaat dan kebaikan yang kami terima. Tidak hanya bantuan, terutama pembangunan Masjid DT dan lantai dua Baitul Qur’an bagi anak-anak di Jalur Gaza Palesitna, akan tetapi ikatan akidah dan persaudaraan seperti ini sangat berharga. Karena ikatan persaudaraan bukan dengan meteri akan tetapi Allah SWT-lah yang telah mengeratkan ukhuwah hingga merasuk ke dalam batin,” ungkapnya.
Acara yang berlangsung ba’da Dzuhur ini ditutup dengan untaian doa, silaturahmi dan makan bersama dengan menu yang telah disedian oleh tim DPU Daarut Tahuiid di Jalur Gaza. []
Reporter: Abdelhamid Akkila, Penerjemah: Ratna, Suara Palestina.