AHAD [7/9/22], Sekolah Alam Purwakarta menyelenggarakan webinar parenting dengan pembicara Dr. Aisah Dahlan. Webinar yang mengangkat tajuk “Menjadi Orangtua yang Bahagia” ini membuka materinya dengan penjelasan mengenai definisi bahagia. Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia. Bahagia dalam pekerjaan, relasi, rumah tangga, bahkan bahagia akhirat pula. Namun apakah definisi bahagia itu?
Ibu dr. Aisah memaparkan bahwa bahagia adalah suatu keadaan pikiran dan peradaan yang ditandai dengan kecukupan, rasa syukur, senang karena berbagi, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens, dan penuh berkah Allah. Bahagia memerlukan keberkahan dari Allah. Berkah Allah ditandai dengan bertambahnya kebaikan dan langgengnya kebaikan. Apabila kebahagiaan itu tidak membawa kebaikan yang lebih banyak, alias kebahagiaan yang sesaat saja, tentu perlu dipertanyakan keberkahan dalam proses menuju bahagia tersebut.
Beliau juga memaparkan mengenai proses menuju kebahagiaan. Menurut dr. Aisah, bahagia adalah pilihan dan keputusan. Kita harus memutuskan untuk bahagia. Bahagia dapat ditentukan oleh diri kita sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain atau faktor eksternal lainnya.
BACA JUGA: Dari Sekolah Alam Purwakarta, Ekspedisi Laut Pahawang
Setelah memahami esensi bahagia, de. Aisah kemudian menjelaskan mengenai berbagai kelenjar dan otak manusia. Otak manusia terbagi ke dalam tiga bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), serta batang otak. Bagian-bagian otak ini saling bekerja sama untuk menjalankan sistem tubuh. Namun, ketiganya memiliki fungsi spesifik yang masing-masing berbeda.
Dalam pertemuan ini, lebih spesifik membahas mengenai kelenjar Pituitery. Kelenjar Pituitery adalah rumah bagi berbagi hormon, termasuk hormon bahagia, kasih sayang, cinta, dan nyaman. Mereka adalah hormon oxytocin, endorphins, dopamine, dan serotonin. Merekalah yang mengatur perasaan bahagia, kasih sayang, cinta dan nyaman dalam diri kita. Ini bukti bahwa kita bisa menentukan kebahagiaan kita sendiri, karena dapur kebahagiaan itu ada dalam diri kita, yakni para hormon di dalam kelenjar Pituitery. Lalu bagaimana caranya menstimulus kelenjar tersebut agar hormon bahagia bisa keluar?
Ibu dr. Aisah Dahlan membagikan penyebab kelenjar Pituitery dapat terstimulus. Ada lima stimulus yaitu:
1. Senyum
2. Tertawa
3. Didukung
4. Bergerak
5. Dibelai
Berikut ini adalah penjelasan mengenai stimulus tersebut.
1. Senyum
Kita bisa menyunggingkan senyuman meski tak ada penyebab. Dengan tersenyum, kita bisa menstimulus hormon bahagia. Apalagi jika memberikan senyuman kepada orang lain. Hal tersebut jauh lebih penuh berkah dengan diiringi salam dan sapa. Alangkah baiknya jika kita dapat memulai hari dengan senyuman untuk diri sendiri.
2. Tertawa
Tertawa bisa mengaktifkan banyak wilayah di otak, seperti korteks motorik yang mengontrol otot. Kemudian, membantu memahami konteks. Dengan mengaktifkan jalur saraf emosi seperti kegembiraan, tertawa dapat meningkatkan suasana hati dan membuat respons fisik dan emosional Anda terhadap stres menjadi kurang intens.
3. Didukung
Setiap orang ingin merasa didukung. Terutama oleh pasangan dan keluarga. Perasaan didukung dapat menstimulus hormon bahagia dan nyaman.
4. Bergerak
Dengan bergerak dapat memicu pelepasan hormon dopamin, sengawa yang membuat kita merasa bahagia atau senang. Ketika tubuh bergerak, seperti melompat berlari dan bermain, tubuh akan secra alami melepaskan dopamin. Karena tubuh melepaskan dopamin, kadar serotonin atau lebih dikenal sebagian hormon stres juga akan berkurang.
5. Dibelai
Anak usia dibawah tujuh tahun sangat suka dibelai. Dengan membelai anak, istri, suami, maka mereka akan merasa dicintai dan bahagia.
BACA JUGA: Pengalamanku Belajar di Sekolah Alam Purwakarta
Di Sekolah Alam Purwakarta, orangtua memperoleh hak untuk belajar menjadi orangtua bersama-sama. Ada kelas khusus yang rutin diadakan minimal setahun dua kali pertemuan. Secara lebih mendalam, ada pertemuan orangtua dan guru setiap semester.
Sehingga pendidikan anak dan perkembangan anak dapat dipahami serta selaras antara sekolah dan rumah. Seperti pada kegiatan webinar kali ini, orangtua memperoleh ilmu mengenai manajemen emosi, khususnya emosi bahagia. Orangtua perlu bahagia dalam membersamai anak. Tak ada pengajaran yang berhasil dengan emosi yang bermasalah.
Karena itu di Sekolah Alam Purwakarta sangat penting adanya zero mind dalam morning activity, yang diisi dengan jurnal pagi serta kelas Qur’an dan Dhuha time. Semua untuk menghadirkan kondisi emosi dan hati yang bahagia. Kebahagiaan adalah hal penting dalam pendidikan. Jika sudah bahagia, ilmu apapun pasti akan mudah untuk diselami. Insya Allah.. []
ANDINI