Makasar – Dr Zakir Naik memberikan ceramah di depan ribuan orang di gedung auditorium AP Pettarani kampus Universitas Hasanuddin, Makasar . Dia mengaku sedih melihat fenomena Islam di Indonesia.
Indonesia memang bukan negara Islam tetapi rakyatnya mayoritas memeluk agama Islam. Dan di tengah mayoritasnya itu, ada warganya yang terang-terangan meninggalkan ajaran Islam.
“Indonesia terbesar populasi Islamnya. Ini sangat menyedihkan. Berada di negara Islam tapi ada terang-terangan yang tinggalkan Islam,” kata Zakir Naik, Senin (10/4). Seperti dikutip dari Merdekacom
Dia menambahkan, pemegang kebijakan di negara ini termasuk pimpinan universitas, wajib memperbaiki kondisi tersebut.
“Itulah gunanya agama, percaya kepada pencipta . Agama adalah penjaga hidup.” pesannya.
Ulama asal India ini juga membandingkan hukum di Amerika Serikat dan Saudi Arabia. Khususnya soal aturan potong tangan, bagian dari hukum Islam yang diberlakukan di Saudi Arabia.
Dia menegaskan, saat ini Amerika Serikat disebut negara yang menjunjung tinggi hukum. Tapi menurutnya justru yang terjadi tindak kriminalnya sangat tinggi.
“Di Amerika Serikat itu dalam satu menit bisa terjadi tindak kriminal lebih dari satu. Bahkan dalam hitungan tiga jam, terjadi 50 kejadian perkosaan. Sangat jauh berbeda dengan kondisi di negara Saudi Arabia,” kata Zakir Naik.
“Negara paling rendah kriminalnya itu Saudi Arabia karena di sana menerapkan hukum Islam seperti potong tangan bagi yang mencuri,” pungkasnya.[]