DALAM kehidupan sehari-hari, mungkin di antara kita semua ada yang pernah melakukan suatu kebaikan kepada orang lain, namun orang tersebut malah berbuat buruk kepada kita. Beberapa di antara kita mungkin akan merasa marah, sedih, sakit hati, atau malah biasa saja jika mendapat perlakuan seperti itu.
BACA JUGA: Kebaikan yang Didapat Karena Menyayangi Kucing
Ada hal yang patut kita pahami terlebih dahulu mengenai kebaikan. Kebaikan dibagi menjadi dua macam.
Pertama, kebaikan yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Dan yang kedua, kebaikan itu dilakukan untuk mendapat keridhaan manusia. Kebaikan yang dilakukan demi mendapatkan keridhaan Allah SWT tentunya akan mendapatkan pahala, bisa sampai sepuluh kali lipat.
Tetapi, kebaikan yang dilakukan untuk mendapatkan kerihdaan manusia, misalnya karena ingin mendapatkan uang, atau yang bersangkutan dengan hal duniawi tidak ada sangkut pautnya dengan urusan akhirat atau mencari Ridha dari Allah SWT, maka balasan yang akan kita dapatkan tentu saja dari manusia juga.
Allah SWT berfirman,
“…Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS Ibrahim: 34)
“…Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS Al-Ahzab: 72)
Sesuatu yang diperuntukkan memperoleh keridhaan manusia maka tidak akan dapat balasan dari Allah SWT. Balasan dari manusia adalah ukuran manusia itu sendiri, balasannya adalah akhlak dan manusia yang bersangkutan.
BACA JUGA: Niat Kebaikan dan Keburukan
Terkadang kita melihat manusia yang memperoleh kenikmatan dari Allah dengan rezeki yang banyak, keselamatan dan kesuksesan-kesuksesan, ia mengingkari Allah SWT. Apalagi orang itu berhadapan dengan manusia. Bisa saja ia lupa akan budi perkerti yang baik dan membalas kebaikan orang lain dengan keburukan dan kejahatan.
Untuk itu lah kita harus selalu ingat bahwa apa yang kita lakukan harus semata-mata karena mencari Ridha Allah SWT. Karena Allah SWT tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya. Jika kita menggantungkan harapan kepada manusia maka yang akan kita dapat hanya kekecewaan. []
REFERENSI: ANDA BERTANYA ISLAM MENJAWAB/PROF.DR.M.MUTAWALLI ASY SYARAWI/GEMA INSANI/2007