ASY-SYAFA’ binti Abdullah al-‘Adawiyyah meriwayatkan bahwa Umar pernah mengirim surat ke gubernur Irak, memintanya untuk mengirim dua orang yang cerdas dan kuat. Tujuannya agar memberitakan pada Umar berita mengenai Irak dan kondisi penududuknya.
Diutuslah dua orang, yaitu: Labid bin Rabiah dan ‘Adi bin Hatim. Mereka berdua datang ke Madinah lalu menurunkan untanya di halaman masjid. Mereka lalu masuk masjid dan menjumpai ‘Amr bin al-‘Ash. Mereka berkata kepada, “Wahai ‘Amr, mintakan izin kepada Amirul Mukminin untuk kami.”
BACA JUGA: Mimpi Rasulullah Mengenai Abu Bakar dan Umar
‘Amr pun masuk dan berkata, “Assalamu’alaika wahai Amirul Mukminin.”
“Menapa kau memanggilku dengan gelar itu wahai Ibnu al-‘Ash? Berhentilah melakukannya.” jawab Umar.
BACA JUGA: Kezuhudan Umar bin Khattab Membuat Rakyat Menangis
‘Amr kemudian menjawab, “Ya, tadi Labid bin Rabi’ah dan ‘Adi bin Hatim datang dan berkata padaku, ‘Mintalah izin kepada Amirul Mukminin untuk kami.’ Aku berkata ‘Kalian telah menyebutkan nama yang pantas baginya. Dia adalah amir (pemimpin) dan kita adalah mukminin (orang-orang beriman).’” []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.