YERUSSALEMÂ – Dua pemimpin terkemuka Kristen Palestina, Gregory Lahham III dan Atallah Hanna, bergabung dalam aksi mogok makan pada awal pekan lalu sebagai tanda solidaritas terhadap tahanan Palestina yang menghuni penjara Israel.
Lahham, 83 tahun, mengundurkan diri sebagai kepala gereja di wilayah Yerusalem dan Iskandariah setelah mengirim surat kepada Paus Fransiskus pada Sabtu lalu untuk memprotes penindasan rakyat Palestina. “Saya ingin tahanan Palestina sadar bahwa kami bersama mereka dalam perjuangan untuk tahanan Palestina,” katanya seperti dikutip laporan portal Arab America.
Sementara itu, Attalah yang merupakan kepala Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan dukungan terhadap klaim tahanan Palestina yang ingin perlakuan manusiawi.
“Kita memiliki tanah ini dan menjadi milik penduduk Palestina yang berjuang untuk mendapatkan kebebasan. “Kami selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina,” katanya. Ini bukan kali pertama kedua pemimpin Kristen itu membela warga Palestina dan agama Islam.
Pada Desember 2010, Lahham mengatakan, serangan terhadap warga Kristen Levantine merupakan konspirasi Zionis untuk memperburuk Islam, Atallah juga dikenal dalam gerakan aktivis politik di Yerusalem demi menyatukan penduduk Islam dan Kristen di wilayah bergolak itu.
“Segala tindakan tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam tetapi merupakan konspirasi pengikut paham Zionisme dan penganut Kristen yang terperangaruh dengan ideologi Zionis,  Tujuannya adalah untuk memberi gambaran bahwa Islam agama yang buruk,” pungkasnya.[]
Sumber:Â Independent Online