PADA suatu hari, Ali bin Abi Thalib pergi menemui istrinya, Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Ali memberitahukan bahwa Rasulullah saw., ayah Fatimah, telah pulang dari peperangan dengan membawa harta ghanimah dan tawanan. la juga memohon pada Fatimah meminta tawanan yang dibawa Rasulullah untuk membantu mereka. “Wahai istriku, aku lelah melakukan pekerjaanku sehari-hari. Bagaimana kalau engkau meminta salah seorang dari tawanan tersebut untuk menjadi pelayan. Bukankah engkau juga sangat berat bekerja sendirian?” pinta Ali.
Mendengar permintaan suaminya, Fatimah yang saat itu sedang menggiling gandum tersenyum. la pun meninggalkan pekerjaannya dan pergi ke rumah ayahnya, Rasulullah saw.
Ketika tiba di rumah ayahnya, Fatimah langsung disambut dengan senyuman dan pertanyaan dari Rasulullah. “Hai anakku, ada apa?” tanya Rasulullah.
“Aku hanya ingin menyampaikan salam atas dirimu ayah,” jawab Fatimah.
BACA JUGA:Â Pagi Malaikat Sore Iblis
Karena malu untuk menyampaikan maksud kedatangannya, Fatimah kemudian balik ke rumah. Sesampainya di rumah, Fatimah bercerita pada suaminya, Ali bin Abi Thalib bahwa dirinya tidak jadi menyampaikan keinginannya tersebut.
Mendengar perkataan istrinya, Ali tersenyum dan mengajak istrinya kembali ke rumah Rasulullah. Tiba di rumah Rasulullah, Fatimah bersama Ali menceritakan maksud kedatangannya. Namun, semuanya tidak sesuai dugaan, ternyata Rasulullah menolak permintaan mereka. “Demi Allah, aku tidak akan mengabulkan permintaan kalian.”
Mendengar jawaban Rasulullah, mereka pun pergi dengan wajah yang terlihat sedih. Setelah kepergian anak dan menantunya, Rasulullah merasa tidak tega atas apa yang dilakukannya. la pun pergi ke rumah Fatimah. Ketika tiba di rumah Fatimah, Rasulullah berjalan mendekati pintu rumah Fatimah dan berkata, “Maukah engkau aku beritahukan sesuatu yang lebih baik daripada yang kalian minta?”
BACA JUGA:Â Ketika Malaikat Penjaga Gunung Marah
“Tentu ayah,” jawab Fatimah dan Ali dengan wajah yang terlihat gembira.
Rasulullah pun berkata lagi, “Malaikat Jibril telah mengajarkan dua perkara kepadaku. Pertama, membaca dzikir tasbih (subhanallah) 10 kali, tahmid (alhamdulillah) 10 kali, dan takbir (Allah Akbar) 10 kali tiap selesai shalat. Kemudian yang kedua, jika kamu beranjak tidur bacalah masing-masing 33 kali. []
Sumber: 65 Cerita Teladan/ Penulis: Sakha Aqila Mustofa/ Penerbit: PT. Wahyu Media/ 2008