JAKARTA—Pemerintah Pakistan dikabarkan telah meminta perhatian kepada pemerintah Indonesia terkait krisis di Kashmir yang telah menewaskan banyak orang.
“Rakyat Indonesia mendukung penuh Palestina dan Rohingya, tapi sayangnya dalam masalah Kashmir masih diam,” ujar Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Muhammad Aqil Nadeem dalam Kashmir Solidarity Forum di Jakarta, Jumat (6/4/2018), Anadolu melaporkan.
Aqil mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim seharusnya lebih peduli terhadap situasi HAM di Kashmir. Selain itu, warga Indonesia juga bisa menyalurkan kepeduliannya dengan mendatangi PBB.
Aqil menambahkan pemerintah India telah meningkatkan kekerasan terhadap warga Kashmir dalam tiga tahun terakhir. Dibutuhkan perhatian lebih dunia internasional untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Kashmir.
“India menggunakan senjatanya kepada warga tak berdosa,” jelas Aqil.
Kashmir, wilayah Himalaya dengan mayoritas peduduk Muslim, terbagi menjadi area yang diduduki India dan Pakistan, serta sebagian kecil diduduki Tiongkok.
India dan Pakistan telah berperang tiga kali – pada 1948, 1965 dan 1971 – sejak berpisah pada 1947, dua pertempuran itu terkait Kashmir. Kelompok pemberontak di Jammu dan Kashmir terus berjuang untuk kemerdekaan dari kuasa India, atau untuk bergabung dengan Pakistan.
Lebih dari 70ribu orang telah tewas dalam konflik itu sejak 1989. India menempatkan lebih dari setengah juta tentara di area yang disengketakan itu. []
SUMBER: ANADOLU