PALESTINA—Mimpi rakyat Palestina untuk merdeka dari penjajahan Israel masih sulit diraih. Pasalnya Israel akan melakukan segala cara untuk menghalangi perdamaian di kawasan itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar Palestina untuk Indonesia Taher Ibrahim Hamad mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Israel selalu mengidamkan peperangan.
“Israel dibangun dengan teror. Mereka mencuri rumah, membunuh Muslim dan juga melakukan pembantaian di awal berdirinya negara itu tahun 1948. Sampai sekarang, mereka tidak pernah mengharapkan perdamaian,” ujar Hamad saat diwawancara Anadolu Agency.
Dalam perbincangan yang dilakukan di kedutaan besar Palestina untuk Indonesia, Hamad mengisahkan bahwa Israel pernah membunuh perwakilan PBB di Palestina. Perwakilan PBB yang dimaksud adalah Folke Bernadotte asal Swedia pada 17 September 1948.
“Bahkan, mereka pun rela membunuh Yitzhak Rabin, perdana menterinya sendiri pada 4 November 1995 atau dua tahun setelah ia menandatangani perjanjian Oslo bersama Yasser Arafat,” lanjutnya.
Perjanjian Oslo merupakan perjanjian yang mengatur tentang keberadaan dua negara Palestina dan Israel. Pihak Israel dianggapnya tidak menghendaki negara Palestina berdiri hingga terjadilah pembunuhan tersebut.
Pembunuhan Rabin menurutnya sengaja dibiarkan oleh Israel. Yigal Amir sang pembunuh perdana menteri bisa menerobos penjagaan perdana menteri Israel dan menembaknya dari jarak dekat. Padahal pasukan keamanan dan intelijen Israel adalah salah satu yang terbaik.
Setelah membunuh perdana menterinya sendiri, Israel kembali membunuh Yasser Arafat menggunakan racun 11 November 2004 silam.
Selain melakukan pembunuhan para tokoh perdamaian, menurut Hamad, Israel juga tidak menghendaki persatuan antara dua faksi besar Palestina; Hamas dan Fatah. Israel dituding sebagai dalang di balik konflik dan perpecahan di negara-negara Arab. []