JAKARTA–Dubes Rusia untuk Indonesia menegaskan istilah ‘propaganda Rusia’ dan artikel yang ada di Rand Corporation, adalah hoax. Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan bahwa teori Firehose of falsehood ada di dalam buku.
“Firehose of falsehood itu bukunya ada dan strategi tersebut bahasa Indonesia-nya adalah semburan kebencian. Dan itu cuma istilah seperti misalnya ‘flu Singapore’. Jadi bukan Rusia sebagai negara,” kata
Irma, Kamis (14/2/2019).
BACA JUGA: Suami Kaget, Perempuan Rusia Ini Tewas Dimangsa Babi
Irma menegaskan teori mengenai Firehose of falsehood memang ada, tetapi tak merujuk Rusia sebagai negara, melainkan hanya sebagai istilah strategi. Namun Irma menjelaskan, pemakaian konsultan asing sejatinya tidak masalah apabila tidak melakukan propaganda yang bisa berdampak merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“The Russian firehose of falsehood itu memang ada, tapi bukan Rusia sebagai negara! Hanya istilah sebuah strategi saja. Istilah itu bukan hoax karena ada bukunya. Dan memang tidak merusak hubungan kedua negara, karena memang bukan dilakukan oleh negara,” ungkap Irma.
Sebelumnya Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, membantah istilah ‘propaganda Rusia’ dan kini juga bicara soal Rand Corporation. Menurut Vorobieva, istilah ‘propaganda Rusia’ tidak berdasar dan bukan hal yang nyata. Dia menegaskan istilah itu tidak bersumber dari Rusia, melainkan buatan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Rusia Buru Pengikut Kelompok yang Dituding Cikal Bakal Organisasi Radikal
“Dengan disebutkannya propaganda Rusia, istilah itu sendiri sebenarnya dibuat sebagai propaganda Amerika Serikat. Karena istilah ini dibuat oleh Rand Cooperation pada tahun 2016 saat Amerika Serikat menyelenggarakan pemilu. Dan istilah ini tidak memiliki dasar di dunia nyata,” ucap Vorobieva, saat press briefing di kediamannya, Jl Karet Pedurenan No 1, Jakarta Selatan, Rabu (13/2).
Vorobieva menegaskan hoax dan fake news yang beredar di media sosial tidak bersumber dari Rusia. “Istilah ini diperkenalkan secara salah,” tegasnya. []
SUMBER: DETIK