JAKARTA—Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menegaskan bahwa Palestina tidak lagi percaya terhadap AS untuk dapat menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel, Anadolu melaporkan pada Sabtu (19/5/2018).
Hal tersebut terkait dengan kasus kekerasan di Gaza yang menewaskan lebih dari 60 orang Palestina yang menentang pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menurut Al Shun, sejak tahun 1991 rakyat Palestina memegang harapan bahwa AS berkomitmen untuk perdamaian, terutama seperti yang terlihat dalam tulisan yang diasumsikan AS untuk menerapkan resolusi internasional dan menghormati masalah Yerusalem sebagai pernyataan akhir.
Sebaliknya, pemerintah AS menurut dia telah bertindak dengan cara yang memecah-belah, menghilangkan dirinya dari peran pembawa perdamaian yang meletakkan beban penuh di belakang kekuatan anti-perdamaian minoritas yang percaya pada permainan zero-sum.
Pemindahan kedubes AS ke Yerusalem telah mendorong AS dan Israel untuk menyeberangi garis ke arah praktik apartheid penuh, yang sebenarnya telah ditentang oleh banyak pemimpin AS dan internasional.
“Langkah ini menandai berakhirnya era ketika Amerika Serikat memimpin upaya internasional untuk mencapai solusi negara, mengakhiri pendudukan Israel yang dimulai pada 1967 termasuk Yerusalem Timur,” tegas Zuhair.
Pemerintah dan rakyat Palestina, kata Zuhair, tidak akan menyerah untuk meraih perdamaian.
“Kami akan membela hak-hak kami yang disahkan secara internasional, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri di negara berdaulat Palestina yang independen dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya,” ungkap Zuhair.
Zuhair menegaskan, pemerintah Palestina tidak akan menyimpang dari langkah yang sudah dilakukan selama puluhan tahun dengan mitra internasional Palestina untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk semua orang di wilayah tersebut. []
SUMBER: ANADOLU