KITA sering membeda-bedakan urusan dunia maupun akhirat. Antara kehidupan sosial dan agama. Bukan berarti kita harus memilih salah satu antara urusan dunia atau akhirat. Akan tetapi kita harus bisa menggengamnya dalam satu tangan antara urusan dunia dan urusan akhirat. Jika kita bisa menggengam akhirat insya Allah urusan dunia sudah dalam genggaman.
Bukannya kita harus memilih antara mementingkan shalat atau kerja. Keran dua hal tersebut memiliki waktu yang berbeda. Ketika waktu shalat maka shalatlah, dan ketika waktunya kerja maka berkerjalah. Lakukanlah sesuai waktu yang sudah ditetapkan.
BACA JUGA: Cara Menyikapi Harta Dunia
Rasulullah SAW bersabda: “Bukan yang terbaik di antara kamu yang mendahulukan akhirat sementara dunia ditinggalkan atau mendahulukan dunia sementara akhirat ditinggalkan. Yang terbaik di antara kamu adalah yang menghimpun keduanya.”
Dari sabda di atas menunjukan bahwa Rasulullah SAW tidak mencontohkan untuk mendahulukan atau meninggalkan salah satu di antara dua hal tersebut, dunia atau akhirat. Melainkan Rasulullah mencontohkan untuk menggabungkan antara keduanya.
Kita didorong untuk berusaha menguasi dunia dan berhati-hati agar dunia tidak menguasai diri kita. Dalam hal harta Rasulullah bersikap: “Akan kutaruh harta di tanganku, bukan di hatiku”. Orang yang bertakwa akan menyeimbangkan dunianya dan akhirat, menyeimbangkan urusan antara manusia dengan manusia, serta manusia dengan Tuhan.
BACA JUGA: Dunia, Akhirat atau Keduanya?
Allah SWT berfirman: “Barang siapa menghendaki pahala di dunia maka ketahuilah bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar dan Maha Penyayang,” (QS An-Nisa: 134).
Dalam ayat di atas bahwa di sisi Allahlah pahala di dunia dan akhirat. Kuncinya untuk menguasi dunia sebelumnya kita harus paham terlebih dahulu apa itu dunia, serta apa dan bagaimana corak kehidupan di dunia yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Sehingga kita mampu menguasai dunia sebelum dunia mengauasi diri kita. []
Referensi: Tangan-tangan yang Dicium Rasul/Syahyuti/Pustaka Hira/2011