INDONESIA didesak untuk secepatnya mengurangi penggunaan batu bara yang dianggap punya andil besar dalam perubahan iklim dunia. Bahkan Indonesia dianggap termasuk sebagai ‘pendosa besar’ dalam perubahan iklim.
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia mendesak pemerintah agar melakukan “langkah drastis dan cepat” untuk menurunkan emisi karbondioksida. Hal tersebut diungkapkan menyusul laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) pada 8 Oktober lalu.
BACA JUGA: Fakta: Iklim Makin Panas pada 2016, Kata Trump: Hoax
Laporan IPCC menyatakan bahwa pemanasan global akibat aktifitas manusia telah mencapai sekitar 1 derajat celsius pada tahun 2017 dibandingkan masa pra-industri dan terus meningkat sekitar 0.2 derajat celsius setiap sepuluh tahun.
Jika emisi global terus meningkat dengan laju seperti sekarang, pemanasan global akan melewati batas 1.5 derajat celsius antara tahun 2030 sampai 2052.
Prediksi muram tersebut ikut menyudutkan posisi Indonesia yang masuk dalam daftar 15 negara pendosa iklim paling besar sejagad.
“Indonesia harus menurunkan emisi di sektor energi, hutan dan lahan, industri dan transportasi, serta segera menghentikan ketergantungan pada energi fosil terutama batubara, mempercepat transisi energi bersih yang berkeadilan serta menghentikan deforestasi dan konversi lahan gambut,” kata Manajer Kampanye Keadilan Iklim Walhi, Yuyun Harmono, dalam sebuah pernyataan tertulis.
BACA JUGA: Pertanda Dajjal Tiba, Seperti Ini Perubahan Iklim di Bumi
Menurut Walhi sektor kehutanan dan lahan serta energi selama ini menjadi kontributor utama emisi Indonesia. Kedua sektor tersebut menyebabkan kurang lebih 80% dari total emisi per tahun.
Sayangnya pondasi energi Indonesia saat ini masih banyak bergantung pada energi fosil. Hal ini ditandai dengan meningkatnya produksi batu bara dalam beberpa tahun terakhir. []
SUMBER: DW