RASULULLAH ﷺ menganjurkan kepada kita untuk melaksanakan dzikir pada pagi dan petang. Dengan berdzikir, maka akan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Dengan begitu, kita akan selalu mengingat selalu kepada-Nya. Baik itu sebelum beraktivitas di pagi hari, maupun setelah selesai beraktivitas di sore hari. Tapi, mengapa ditekankan dzikir pagi dan petang?
Rasulullah ﷺ bersabda,
وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنْ الدُّلْجَةِ
“Gunakanlah waktu pagi dan waktu sore, serta sebagian waktu malam untuk beribadah,” (HR. Bukhari).
BACA JUGA: 5 Dzikir Pembuka Rezeki, Ini Dia
Imam Ali Al-Qori menjelaskan, bahwa Rasulullah ﷺ mengajarkan dzikir setip pagi dan sore. Dan dua waktu ini adalah waktu istirahat dan waktu orang lalai. Di samping itu, dua waktu ini menjelang pergantian suasana hari, dari gelap ke terang atau terang ke gelap. Sehingga, manusia butuh perlindungan untuk modal melintasi waktu malam atau waktu siang.
Ibnul Qoyim mengatakan, “Dzikir pagi dan sore ibarat baju besi. Semakin banyak lapisan lempengnya, senjata tidak akan bisa menembus pemakainya. Bahkan, kekuatan baju besi bisa mencapai keadaan, di mana tombak bisa mental dan balik menyerang orang yang melemparnya.”
BACA JUGA: Ini Dia Dzikir yang Harus Sering Dibaca
Jadi, melaksanakan dzikir pada pagi dan petang sangat bermanfaat bagi diri kita. Terutama bagi keselamatan kita. Jika kita awali hari dengan berdzikir pada Allah SWT, maka insyaAllah Dia akan menjaga kita selama beraktivitas.
Begitu pula di waktu petang, jika kita berdzikir, maka insyaAllah, Dia akan melindungi kita dari segala marabahaya. Baik itu yang berasal dari manusia maupun makhluk tak kasat mata. []
Sumber: Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.com