BERDZIKIR adalah amalan yang mulia. Ada berbagai keutamaan yang akan kita raih dengan rutin berdzikir. Salah satu pertanyaan seputar dzikir adalah bolehkah seseorang dzikir saat junub?
Terkait hukum dzikir saat junub, Lembaga Fatwa Mesir Dar Al Ifta pun menyampaikan penjelasan tentang bagaimana hukumnya. Dar Al Ifta menjelaskan, seorang Muslim yang mengucapkan kalimat-kalimat dzikir padahal dirinya dalam kondisi junub, itu dibolehkan. Jadi dzikir saat junub itu hal yang boleh dilakukan.
Mengutip Elbalad, Dar Al Ifta menambahkan, perintah untuk berdzikir itu bersifat mulak sehingga ini menunjukkan bolehnya berdzikir dalam kondisi apapun.
BACA JUGA: Orang yang Junub Membaca Al-Quran dengan Niat Sebagai Dzikir
Dzikir saat Junub, Bolehkah?
Nabi Muhammad SAW senantiasa berdzikir dalam semua gerakannya dan dalam keheningan. Beliau berdzikir dalam keadaan apapun.
Diriwayatkan dari Aisyah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW selalu berdzikir setiap saat.” (HR Muslim)
Imam Nawawi melalui kitab al-Adzkar, memaparkan, para ulama sepakat mengenai bolehnya berdzikir dalam hati maupun dengan lisan bagi pengantin baru, orang yang dalam keadaan junub, wanita yang haid, dan nifas.
Dzikir yang dimaksud ialah kalimat tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan shalawat kepada Nabi SAW, doa, dan semacamnya.
Anggota Fatwa Dar Al Ifta Mesir, Syekh Muhammad Wissam juga menyampaikan, berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah saat dalam kondisi junub itu dibolehkan. Sebab, Nabi SAW mengingat Allah SWT dalam keadaan apapun.
Dzikir itu menentramkan dan ibarat rumah yang nyaman bagi orang beriman. Maka seorang Muslim sudah seharusnya senantiasa membiasakan lisannya mengucapkan dzikir kepada Allah SWT.
Dzikir saat Junub, Bolehkah?
Perlu kita tahu bahwa ada tiga anugerah yang diberikan Allah SWT kepada seseorang yang membaca dzikir harian tertentu.
Mengutip Masrawy, pendakwah Islam, Dr Amr Khaled, mengungkapkan hal tersebut. Dia menjelaskan tentang tiga anugerah yang diberikan Allah kepada orang yang membaca dzikir tersebut.
Dia juga menjelaskan bahwa muslim dianjurkan untuk memohon ampunan atau istighfar dan mengingat (berdzikir ) Allah sebanyak-banyaknya. Hal ini sebagaimana yang disebutka dalam Alquran dan juga hadits Nabi.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
عنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنْهُما قَال: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:” منْ لَزِم الاسْتِغْفَار، جَعَلَ اللَّه لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مخْرجًا، ومنْ كُلِّ هَمٍّ فَرجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ”.. رواه أبو داود
Man lazimal-istighfar, ja’alalallahu lahu min kulli dhiqin makhrujan, wa min kulli hammin farajan, wa min kulli dhiqin makhrajan wa razaqahu min haitsu laa yahtasib
“Barang siapa yang menekuni istighfar maka Allah akan menjadikan dari setiap kesedihan (menjadi) kelonggaran, dan dari setiap kesempitan ada jalan keluar, dan (Allah) memberi rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud)
Amr Khaled menambahkan, bahwa siapapun yang membutuhkan pengampunan, maka Allah SWT akan memberinya tiga anugerah kepadanya. Berikut tiga anugerah tersebut:
Dzikir saat Junub, Bolehkah?
BACA JUGA: Jima Malam Hari, Haruskah Langsung Mandi Junub? Perhatikan 2 Hal Ini
1. Allah memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan
2. Allah akan memberikan kelonggaran (membebaskannya) dari kesedihannya
3. Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dia menambahkan bahawa terdapat hubungan antara rezeki dan permohonan ampunan kepada Allah.
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan penghalang antara karunianya dengan orang yang belum bertaubat. Ketika seseorang berlatih mencari dan memohon ampunan kepada Allah, maka penghalang tersebut pun akan diangkat dan dihilangkan.
Khaled juga menjelaskan bahwa banyak sekali permohonan ampun yang membuat seorang hamba menjadi bertakwa kepada Allah SWT. Dan kepadanya senantiasa dinaungi rasa takut kepada Allah. Sehingga demikian, kata dia, rezeki akan datang menghampiri. []