BERDZIKIR kepada Allah akan membuat hati mendapatkan kelezatan iman. Orang yang berdzikir dimisalkan seperti orang yang hidup, yang tidak berdzikir dimisalkan seperti orang yang mati. Ini menunjukkan bagaimanakah manfaat dzikir pada gerak-geriknya hati. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang berdzikir (mengingat) Rabbnya dan yang tidak bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Bukhari).
Selain itu, orang yang berdzikir kepada Allah akan berhias dengan cahaya dan batinnya terisi dengan cahaya ilmu.
BACA JUGA: Dzikir agar Dilindungi Allah dari Bahaya
Lantas adakah dzikir yang paling utama secara mutlak?
Para ulama sepakat bahwa dzikir yang paling afdal secara mutlak adalah membaca Alquran.
Sufyan Ats-Tsaury rahimahullah menyatakan, “Kami mendengar bahwa membaca Alqran adalah dzikir yang paling afdal jika Alquran itu diamalkan,” (Fiqh Al-Ad’iyyah wa Al-Adzkar, 1:50).
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan dalam kitabnya Al-Adzkar, “Ketahuilah bahwa membaca Alquran adalah dzikir yang paling afdal. Namun dituntut membacanya dengan tadabbur (perenungan).”
Jika dilihat dari fadhilah amalan, manakah yang lebih utama antara membaca Alquran dan dzikir. Hal ini bisa dilihat dari kesempatan dalam melakukannya.
BACA JUGA: Berdzikir tapi Hati Tidak Tenang
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah dalam kajian Liqa’at Al-Bab Al-Maftuh menyatakan, “Bisa jadi suatu amalan yang kurang utama (al-mafdhul) menjadi afdal dari amalan yang utama (al-fadhil). Contoh, membaca Alquran disepakati sebagai dzikir yang paling utama. Alquran itu lebih utama daripada dzikir. Muncul pertanyaan, jika seseorang membaca Alquran lalu mendengar azan, manakah yang lebih afdal, apakah melanjutkan membaca Alquran ataukah menjawab azan? Jawabannya, lebih afdal menjawab azan. Walau kita menyatakan bahwa Alquran itu afdal dibanding dzikir. Namun dzikir pada kesempatannya lebih utama dibanding membaca Alquran. Karena membaca Alquran waktunya bebas, kapan pun silakan untuk dibaca. Sedangkan menjawab azan hanya ketika berkumandang azan saja.” []
Wallahu A’lam.
SUMBER: RUMAYSHO