Oleh: Nani Sobariyah
Komunitas Tapak Maca Bandung
DZULHIJJAH di sebut sebagai salah satu bulan yang di muliakan Allah SWT. Di mana didalamnya penuh dengan amalan-amalan yang membutuhkan pengorbanan, sehingga Allah akan memuliakan orang yang mengamalkannya.
Sebelum mencapai puncak tersebut, tiga bulan kebelakang yaitu bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulqoidah bukan berati bulan-bulan tersebut tidak ada amalnya.
Setiap bulan ada yang diistimewakan dan setiap keistimewaan tersebut ada suatu peristiwa yang terjadi yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul.
BACA JUGA: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Sesuai dengan pembahasan di atas, di bulan Dzulhijjah yang akan kita jelang harus kita pahami dan kita amalkan apa yang harus kita lakukan dan amalkan?
Berikut amalan-amalan dan keutamaan-keutamaan di bulan Dzulhijjah
1. Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji
2. Takbir dan dzikir
3. Menunaikan ibadah haji dan Umrah
4. Berqurban
5. Bertaubat dan menjauhi maksiat
Keutamaan-keutamaan bulan Dzulhijjah
1. Salah satu bulan yang dimuliakan
Hal ini sudah disabdakan oleh Rasulullah :” Tidak ada hari dimana amal shalih yang lebih dicintai Allah melebihi amalan yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Tidak pula ditandingi dengan jihad fi sabilillah? Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali jika orang tersebut keluar berjihad lalu sesuatu yang membahayakan diri dan hartanya lalu kembali dalam keadaan tidak membawa apapun.” (H.R Bukhari no.969)
2. Bulan haji
3. Terdapat hari Arafah yang agung
4. Bulan yang diharamkan untuk berperang terdapat dalam QS. At Taubah:36
5. Dilaksanakannya ibadah kurban
Tema ini mengangkat tentang pengorbanan umat Islam dalam melaksanakan ibadah kurban, seperti yang telah dicontohkan oleh nabi Ibrahim ketika diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya yaitu Ismail.
Bukan tanpa sebab, Allah memerintahkan hal tersebut, untuk membuktikan seberapa besar pengorbanan yang diberikan seorang hamba terhadap sang Khaliq.
Setingkat nabi dan rasul yang ujiannya seperti itu harus mengorbankan anak tercintanya untuk disembelih.
Nah bagaimana dengan kita yang hanya sebagai manusia yang banyak pertimbangan, jangankan harus mengorbankan anak seperti nabi Ibrahim, mengorbankan waktu untuk sekedar sholat saja banyak lalainya, menyisihkan sebagian hartanya saja banyak pertimbangan, banyak kekhawatiran akan kekurangan harta, takut hartanya habis, takut tidak bisa makan, takut ini takut itu…
Tapi Allah SWT tidak akan pernah salah.
Allah SWT Maha Mengetahui siapa yang Dia kehendaki, Allah akan memberikan kemampuan kepada hambanya, memberikan keleluasaan rizkinya.
Bentuk pengorbanan yang nabi Ibrahim contohkan kepada kita tentu ada hikmahnya dari peristiwa tersebut, yaitu:
-Belajar untuk Ikhlas (Qs. Al Hajj:33)
-Belajar untuk mengikuti tuntunan nabi Muhammad
-Belajar untuk sedekah harta (H.R. Bukhari 1433)
-Belajar untuk meninggalkan larangan
-Belajar untuk rajin berdzikir (Qs. Al Baqoroh:203)
BACA JUGA: Menunggu Fajar di Awal Dzulhijjah
Nah dari hikmah tersebut tentunya tidak ada hal yang instant, semuanya membutuhkan pengorbanan amwal dan anfus…..
Semoga kita senantiasa diberikan kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan amalan-amalan di bulan Dzulhijjah ini dan bulan-bulan yang akan datang, kita maksimalkan di sisa usia kita, yang tidak tahu kapan Allah akan memanggil.
Fastabiqulkhairat… []