SAAT Ramadhan datang, adzan Maghrib merupakan salah satu momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam yang melakukan ibadah shaum. Mengapa demikian? Karena pada saat inilah waktu berbuka puasa tiba. Namun biasanya berbuka puasa akan terasa lebih istimewa apabila dilakukan bersama dengan keluarga atau pun orang tercinta.
Berbuka puasa itu wajib hukumnya untuk disegerakan.Tetapi apabila sedang menikmati waktu bersama keluarga ataupun bersama teman tercinta,sering kali kita terlena oleh obrolan yang menarik. Sehingga menyebabkan kita mengulur waktu untuk berbuka puasa. Adapun dalil naqli yang menjelaskan tentang menyegerakan berbuka adalah sebagai berikut :
Diriwayat oleh At-Tirmidzi, dari hadits Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- dari nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau bersabda, “Allah ‘azza wa jallaberfirman : ‘Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling menyegerakan berbuka’,” (Hadits ini dihasankan oleh Attirmidzi dan dishohihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Selain itu, kadang kita juga melalaikan kewajiban yang lainnya. Seperti shalat maghrib karena telah kekenyangan dengan makanan. Usut punya usut, ternyata pada waktu Maghrib tubuh kita mengeluarkan lebih banyak zat melatonin yang berfungsi untuk menenangkan.
Shalat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam a.s. diterima. Ini juga sebagai pertanda bahwa apapun permohonan sungguh-sungguh (menyangkut semua hajat) kepada Allah, akan mustajab. Karena saat di sekitar maghrib itu adalah saat mustajabahnya permohonan. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan shalat Maghrib kemudian meminta sesuatu kepada Allah, maka Allah akan perkenankan.
Begitu juga tak jarang, karena saking asyiknya mengobrol dengan keluarga atupun teman, kita melalaikan shalat tarawih berjamaah di masjid. Shalat tarawih sangat dianjurkan bagi umat Islam. Dan,subhanallah, ternyata banyak sekali hikmah shalat tarawih. Selain akan di ampuni dosa-dosa kita terdahulu.
“Barangsiapa melaksanakan shalat Tarawih berjamaah bersama imam hingga selesai, maka akan dicatat baginya pahala seperti orang yang melakukan qiyamul lail semalam penuh,” ((HR. An-Nasai no.1605, At-Tirmidzi no.806, Ibnu Majah no.1327).
Maka dari itu, sebaiknya kita tidak boleh melalaikan anjuran untuk segera berbuka puasa beserta shalat maghrib maupun shalat tarawih. Karena orang yang melalaikan shalat itu termasuk orang yang celaka. Selain itu sebagai seorang muslim hendaknya kita saling mengingatkan akan kebaikan dan nasihat menasihati supaya mendekati kebenaran. []
Sumber: andrewyani