PALESTINA—Sejumlah Yayasan Khusus dikabarkan tengah mengkhawatirkan ledakan situasi akibat ambruknya perekonomian d Jalur Gaza. Mereka menganggap lembaga internasional semuanya bertanggung jawab atas kondisi ini.
Menurut laporan Palinfo, Walid Hisri selaku Ketua Kamar Dagang Gaza dalam konferensi persnya, Senin (15/1/2018) mempertanyakan “Kenapa semua diam melihat penderitaan dan kesengsaraan kami sejak awal? Kami telah sampai pada titik nol. Setiap saat kondisi ini bisa meledak. Kami sampaikan kepada semuanya, ledakan situasi bisa terjadi dan tidak ada celah lagi bagi kita untuk diam.”
Hisri memperingatkan, pemerintah Jalur Gaza takkan membiarkan rakyat, perdagangan dan perekonomian mereka, pemuda dan para kadernya menjadi peminta-minta.
Untuk itu, ketua kamar dagang Gaza mengumumkan bahwa sejak Senin (15/1/2018) pihaknya menggelar aksi mogok massal, sebagai langkah awal akibatnya merosotnya perekonomian Gaza. Ia menganggap para pejabat Palestina dan lembaga internasional bertanggung jawab atas ambruknya ekonomi Gaza.
Ia menegaskan, sejumlah yayasan di Gaza telah mengirimkan surat kepada Presiden Palestina, Mahmud Abbas menjelaskan kondisi sulit saat ini. Mereka meminta Abbas segera intervensi menyelamatkan krisis Gaza.
Indeks perekonomian Gaza sampai pada level yang luar biasa, belum pernah terjadi sebelumnya. Pengangguran sampai pada 46%. Jumlah pengangguran hampir seperempat juta jiwa. Kemiskinan melonjak hingga 65% dan rawan pangan keluarga Palestina mencapai 50%. []