QATAR— Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani telah menyatakan kondisi negaranya pasca ‘diputuskan’ negara-negara Arab. Al-Thani mengaku Qatar kini jauh lebih kuat dibandingkan masa sebelum blokade terhadap negaranya diberlakukan.
“Kami katakan kepada semua orang bahwa setelah Juni 2017, Qatar tidak sama seperti dulu,” kata al-Thani dalam sebuah pertemuan kabinet di Doha, Alaraby melaporkan pada Kamis (3/8/2017).
“Kami bangga dengan sejarah kami, tapi apa yang terjadi pada bulan Juni 2017 membuat kami lebih kuat dan telah membiarkan kami bekerja lebih keras untuk negara ini,” tambahnya.
Qatar telah berhasil menggenjot semangat kerja negaranya setelah membuktikan kemampaun bertahan terhadap blokade tersebut, terutama setelah empat negara Arab memutuskan hubungan diplomatik.
Arab Saudi dan sekutu-sekutunya telah memboikot Qatar sejak 5 Juni lalu, atas klaim yang tidak berdasar. Qatar dituduh telah mendukung ekstremis, dalam krisis diplomatik terburuk di kawasan ini selama bertahun-tahun.
Saudi telah menutup satu-satunya perbatasan darat emirat, memerintahkan warganya untuk pergi dan menutup wilayah udara dan perairan mereka dengan menggunakan kapal Qatar.
Qatar telah menolak tuntutan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatannya dan mendapat dukungan signifikan dari sekutunya, Turki. []