MENURUT Imam Dzun Nain Al-Mishri – rahimahullah -, hamba yang menjadi pilihan Allah itu memiliki empat ciri:
1). Apabila bersendiri, tetap semangat melakukan amal salih. Karena yang dicari adalah ridha Allah semata, bukan pujian makhluk. Allah Maha Melihat segala sesuatu yang dilakukan oleh para hamba. Tidak ada sesuatupun yang luput dari perhitungan Allah.
BACA JUGA: Pemutus Hubungan antara Allah dengan Hamba-Nya
2). Tetap suka memberi atau berbagi kepada orang lain, walaupun dalam kondisi serba terbatas. Karena sifat dermawan itu bukan karena punya, tapi karena niat yang ada dalam hati untuk mencari ridha ilahi. Dan ini semata taufiq dari Allah. Maka lihatlah ! Berapa banyak orang yang punya tapi tidak mampu untuk sedikit berbagai kepada sesama.
3). Tidak suka popularitas serta tidak ambisi dalam meraih kedudukan. Karena kedua perkara ini merupakan fitnah yang sangat berbahaya dan telah membinasakan banyak orang. Barang siapa yang telah masuk kepada kedua hal ini (popularitas dan rakus kepada jabatan), sangat kecil kemungkinan untuk selamat.
BACA JUGA: Menghambakan Diri hanya kepada Allah
4). Baginya, pujian dan celaan dianggap sama. Tidak akan melambung karena pujian, dan tidak akan merasa sedih karena celaan. Seorang yang baik tidak akan menjadi buruk karena dihina, dan orang yang buruk tidak akan menjadi baik karena dipuji. Kemulian seorang hamba hanya ditentukan oleh kadar ketaqwaannya kepada Allah.
Referensi: Tanbihul Ghafilin karya Imam Abul Laits As-Samarqandi (w. 373 H) hlm. (12) dengan sedikit tambahan uraian.
Facebook: Abdullah Al-Jirani