BANDUNG— Kajian Agama Cendikiawan muslim asal india, Dr Zakir Naik yang dihadiri oleh ribuan jamaah di Gymnasium UPI, Kota Bandung, berlangsung lancar. Kajian tersebut berlangsung selama sekitar satu setengah jam.
Dalam ceramahnya, Zakir Naik banyak membahas persoalan dakwah yang baik, pentingnya dakwah bagi umat agar umat kenal tauhid, al Quran dan sunnah.”Agar manusia sadar bahwa Islam adalah satu-satunya petunjuk hidup bagi umat manusia sampai akhir zaman,” kata Zakir Naik di UPI Bandung, Minggu (2/4/2017) dikutip dari VOAIslam
Dr Zakir Naik juga membahas makna toleransi dalam koridor Islam. “Toleransi itu ada batasnya, saat Muslim mengucapkan Qul Huwallahu ahad, kemudian dia mengucapkan selamat Natal. Maka, Qul Huwallahu Ahad-nya batal, karena dia mengakui juga adanya anak tuhan,” ujarnya.
Seusai berceramah, Zakir Naik mempersilakan peserta yang hadir untuk bertanya. Dengan prioritas peserta non-Muslim untuk memberikan pertanyaan.
Sejumlah peserta non-Muslim dari latar belakang agama berbeda diantaranya, Katolik, Kristen Protestan, Atheis, dan Buddha mengajukan beberapa pertanyaan tentang tentang Allah SWT, dan tentang Islam, dan tentang Nabi Isa As.
Dari belasan penanya tersebut, sekira empat orang menyatakan diri masuk Islam dengan bersyahadat langsung dibimbing Zakir Naik.
Nama-nama mualaf tersebut diantaranya adalah Danalia Permata Sari beragama Buddha, Novita Luciana beragama Katolik, Kevin beragama Katolik, dan Deni Saputra seorang Atheeis.
Suasana begitu mengharu biru, ketika para mualaf membacakan syahadat, banyak peserta meneteskan air mata. Tidak jauh berbeda dengan para mualaf, mereka membacakan dua kalimat syahadat sambil tersedu-sedu saat dibimbing.
Umumnya para mualaf tersebut mengaku mengenal Dr Zakir Naik melalui ceramahnya di YouTube.[]