KITA harus selalu ingat dan waspada bahwa akhirat itu sangat dekat. Itulah sebabnya berbekal untuk akhirat harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda. Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Hasyr [59]:18).
BACA JUGA: Ilmu Lenyap karena Tidak Diamalkan
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Firman Allah Azza wa Jalla (yang artinya), “Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)’ yaitu hendaklah seseorang dari kamu memperhatikan, apa yang telah dia amalkan? Apakah amal shalih yang akan menyelamatkannya? Atau sesuatu (amal buruk) yang akan mencelakakannya?” (Tafsir Zadul Masir, 4/264).
Sesungguhnya banyak sekali amal-amal shalih yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia yang memiliki pahala berlipat ganda.
Akan tetapi selain itu, seorang hamba harus menjauhi segala perkara yang akan merusak amalannya. Jika tidak, maka amalannya akan sia-sia, dan dia tidak akan mendapatkan manfaatnya.
BACA JUGA: Penghancur Amal di Era Digital
Di antara perusak amal yang harus di jauhi adalah empat perkara:
1. Dosa dan Kemaksiatan
2. Ujub dan Terperdaya dengan Amal-amal shaleh
3. Mengganggu Hak Orang Lain
4. Keburukan yang Dosanya Terus Berjalan. []
Sumber: Tsalasuna ‘Amalan Tuthilu fi/ Karya: Amir bin Muhammad al-Madari/Penerbit: Darul Majd lin Nasyr wat Tauzi