JAKARTA—Thailand telah mashyur diketahui masyarakat dunia sebagai salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi karena menawarkan kebudayaan unik, tempat menarik, biaya murah dengan masyarakat yang berbasiskan agama Budha. Namun, siapa sangka bahwa Thailand juga merupakan salah satu negara terbesar pengekspor produk pangan halal di dunia.
Bahkan, negara ini juga berpotensi menjadi halal trend setter karena laboratorium dan peralatan canggih serta sumber daya manusia yang berkompeten untuk melakukan uji halal terhadap makanan. Sehingga diakui dan dijadikan contoh oleh negara-negara lain.
Berangkat dari insiprasi tersebut, empat Srikandi yakni Marissa Haque, Jaorana Amiruddin, Maya Dania dan Reni Juwitasari meluncurkan buku yang berjudul ‘Jawa dan Halal di Thailand’.
Dari hasil riset empat srikandi tersebut bahwa Islam di Thailand hadir dengan bentuk ‘unik’ manajemen kualitas berlandaskan sains dan teknologi berbasis kampus, didukung oleh strong leadership seorang muslim Thai (bukan Thai Muslim) berdarah 100 persen Jawa yang bermuara pada pendekatan kultural tiga filosofi Jawa yang sangat membumi, tajam tanpa melukai, berlari tanpa mendahului dan mengajari tanpa menggurui.
“Kami berempat berusaha mengumpulkan informasi awal yang sekiranya kelak dapat menjadi petunjuk bagi penelitian berikutnya yang dapat dilakukan oleh siapapun juga anak bangsa untuk Indonesia tercinta,” ujar Marissa usai acara ‘Peluncuran Buku Jawa dan Halal di Thailand’, di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Senin (26/02/2018).
Buku ini kelak diharapkan akan mampu menjadi penyemangat untuk pembangunan sistem manajemen halal di Indonesia, yang selama berjalan 2017 lalu terjadi beberapa dinamika. Semisal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan UI Halal Centre.
“Indonesia lebih baik terlambat namun sudah mulai melakukan langkah awal daripada tidak melakukan pembenahan sama sekali. Namun, tentunya akan lebih sempurna lagi jika kita sadar menyerap hal positif terhadap best practices dari negara lain,” ungkapnya.
“Jika sebelumnya terkait praktik syariah dan manajemen halal kita selalu merujuk pada Malaysia, tidak ada salahnya jika Indonesia kini juga belajar banyak dari manajemen halal dari Thailand,” jelasnya.
Marissa mencontohkan, Thailand merupakan negara kerajaan sangat terbuka, berlandaskan agama Budha, dikenal dengan permisifmenya terhadap the third sex para lady boy yang cantik dan seksi itu, termasuk Bangkok sebagai ibu kota negara yang ernah diindentikan dengan redikat penduduk bermasalah penyakit AIDS tertinggi di dunia.
“Dengan kondisi tersebut kini posisi sertifikasi halal salah satu yang terbaik di Asia selain Malaysia dihasilkan oleh negara kerajaan Thailand itu. Padahal dari total sekitar 62,5 juta penduduk Thailand, penduduk muslim hanya 12 persen saja atau sekitar 7,5 juta penduduk dan sisanya agama lain,” ungkapnya. []
Reporter: Tommy