SETIAP ayat yang turun setelah hijrah ke Madinah termasuk ke dalam surat Madaniyah. Adapun ciri ayat-ayatnya adalah panjang-panjang (tiwal), diawali dengan perkataan yaa ayyuhalladzina aamanu (wahai orang-orang yang beriman), kebanyakan berisi hukum-hukum, menceritakan orang-orang Mukmin, dan membicarakan orang , dan membicarakan orang ang berhijrah (kaum Muhajirin), kaum Anshar, dan kaum munafik serrta ahli kitab.
Berikut ini beberapa ciri atau karakteristik dari surat-surat Madaniyah:
1. Setiap surat yang berisi hukum pidana, hukum warisan, hak-hak perdata, dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perdata serta kemasyarakatan dan kenegaraan.
BACA JUGA: Di Antara Keutamaan Surat Al-Mulk
2. Setiap surat yang mengandung izin untuk berjihad (perang), urusan-urusan perang, hukum, perdamaian, dan perjanjian.
3. Setiap surat yang menjelaskan ihwal orang-orang munafik termasuk madaniyah, kecuali surat aI-Ankabut yang diturunkan di Makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat tersebut yang termasuk Madaniyah dan ayat-ayat tersebut menjelaskan tantang orang-orang munafik.
4. Menjelaskan hukum-hukum amaliah dalam ibadah dan muamalah, seperti salat, zakat puasa, haji, qisas, talak, jual beli, munakahat (nikah), poligami, riba, dan lainnya.
BACA JUGA: Sedih Melihat Pamannya Syahid, Surat Ini Tenangkan Rasulullah
5. Sebagian surat-suratnya panjang dan ayatnya pula panjang-panjang serta gaya bahasanya jelas dalam menerangkan hukum-hukum agama.
6. Setiap ayatnya menyeru terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Kristen (Nasrani) untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran, dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena rasa dengki di antara sesama mereka. []
Sumber: A-Z Faktaneka Keajaiban Al-Qur’an/Penulis: Ahmad Sahidin dkk/Penerbit: Salamadani