UMAIR bin Hammam adalah seorang sahabat Anshar dan seorang Ahli Badar, dan termasuk dalam sedikit sahabat yang memperoleh syahid dalam pertempuran tersebut. Ketika memacu semangat pasukan muslim, Umair mendengar Nabi SAW bersabda, “Demi diri Muhammad di tangan-Nya, tidaklah seseorang di antara mereka yang berperang pada hari ini dengan sabar, mengharap keridhaan Allah, maju terus pantang mundur, melainkan Allah akan memasukkannya ke surga.”
Umair begitu terkesan dengan seruan Nabi SAW tersebut. Kemudian Nabi SAW bersabda lagi, “Bangkitlah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi!”
“Surga luasnya seluas langit dan bumi?” Kata Umair seolah tak percaya.
Ketika Nabi SAW mengiyakan, Umair berkata, “Bakhin! Bakhin!”
Mendengar ucapannya itu, Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Umair, apa yang membuatmu berkata : Bakhin, bakhin?”
“Tidak lain, ya Rasulullah, kecuali aku ingin menjadi salah satu penghuninya.”
“Engkau adalah salah satu dari penguni surga!” Nabi SAW menandaskan.
Mendengar sabda Nabi SAW mata Umair jadi berbinar-binar penuh kegembiraan. Ia yang telah mengambil kurma dari wadahnya untuk dimakan, tiba-tiba mengembalikannya, dan berkata, “Untuk hidup hingga menghabiskan kurma-kurma ini rasanya terlalu lama.”
Diletakkannya kurma itu dan Umair segera terjun ke medan pertempuran. Ia berperang dengan perkasa memporak-porandakan kaum kafir Quraisy hingga menemui syahidnya.
Sebagian riwayat lain menyebutkan, peristiwa tersebut menjadi asbabun nuzul dari Surah Al Baqarah 154. Sebagian riwayat menyebutkan, sahabat yang gugur tersebut adalah Tamim bin Hammam, bukan Umair bin Hammam. []
Sumber: 101 Sahabat Nabi/Hepi Andi Bustomi/Pustaka Al-Kautsar