• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Romantika Diamor

Engkaulah Suami yang Tidak Tahu Berbalas Budi

Oleh Laras Setiani
4 tahun lalu
in Romantika Diamor
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Sifat Sombong, Meluruskan Makna Sabar, Hukum Melihat Aurat, ujian, ilmu, Penyebab Lemah Iman, mengeluh,, batal puasa, Gejala Penyakit Jantung, Bahaya Stroke

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Rahmat Idris

“SUNGGUH aku tidak mampu bersabar lagi dengan sikapmu suamiku. Sudah 4 tahun kita menikah, empat tahun pula sikapmu tidak pernah berubah terhadapku bila ibumu berada di sekitar kita,” ucap seorang istri menumpahkan rasa gundahnya kepada sang suami di suatu malam.

Mereka baru saja pulang dari rumah sang mertua dan mendapati betapa kehadirannya diacuhkan oleh suaminya sama persis dengan yang dilakukan seumur pernikahannya.

“Ada apa istriku? Sikap apa yang kulakukan hingga engkau terlihat sedih dan gundah serta membenciku?” tanya sang suami.

ArtikelTerkait

7 Nasihat Pernikahan: Menapaki Jalan Bersama dalam Ridha Allah

Kenapa Ada Suami yang Ringan Tangan sama Istrinya?

Ini Dia Ciri-ciri Suami yang Tidak Mau Mendengarkan Istri

8 Ciri Suami yang Tidak Punya Perasaan pada Istrinya

“Jangan pura-pura tidak tahu. Sudah empat tahun kita menikah, tidak pernah sekalipun engkau mengizinkanku memasak bila ibu atau ayahmu berada di dekat kita. Bila ibumu datang, engkau berpesan bawalah makanan dari rumah karena engkau merindukan masakan ibumu.

BACA JUGA: Istri, Ungkapkan Cinta dengan Cara Ini

“Bila kita berkunjung kesana, engkau pun berpesan kepadaku agar tidak memasak kecuali apa-apa yang di minta bantu oleh ibumu. Namun lihatlah! Bila ibumu dan ayahmu tidak berada di sampingmu, engkau selalu merengek meminta dimasakkan makanan kesukaanimu.

“Padahal engkau tahu aku hanya memasak demimu saja, karena aku tidak menyukai masakan yang engkau sukai.

“Aku tidak suka ikan, aku juga tidak suka dengan sayur kegemaranmu. Lalu mengapa engkau terkesan menganggap aku tidak pantas memasak untukmu juga ketika ibumu dan ayahmu berada di sekitarku?” Sang isti terus merepet.

“Aku tidak bermaksud seperti itu istriku,” jawab suami, lembut.  “Sungguh aku sangat bersyukur kepada Allah dan berterimakasih dengan kebaikanmu. Dan engkau dapat temukan aku adalah suami yang tidak pernah memburukkanmu di depan kedua orangtuaku.”

“Lalu mengapa engkau bersikap seolah-olah aku tidak ada ketika ibumu ada?”

Sang suami menarik nafas panjang. Diam dan memilih tidak melanjutkan percakapan ini.

Advertisements

“Demi Allah, kalau engkau tidak menjawab apa maksud perbuatanmu, maka aku akan mengadukan prilakumu kepada Allah!” istri berteriak.

“Wahai istriku, sungguh aku tidak ingin mengatakan sebab aku selalu menahanmu memasak ketika ibu dan ayahku berada di sisiku. Namun bila engkau sudah berniat mendengarnya maka ketahuilah aku melakukannya karena menyayangimu.”

BACA JUGA:  Suami yang Beribadah kepada Allah Sepanjang Malam

“Menyayangiku bagaimana? Engkau malah menampakkan kesan seolah-olah aku tidak pantas memasak untukmu dan kedua orangtuamu,” istri mengejar lagi.

“Bukan itu maksud yang sebenarnya. Namun ketahuilah aku menyayangimu dan berusaha menyelamatkanmu dari prasangka buruk,” jawab suami.

“Prasangka buruk yang mana lagi? Aku dekat dengan ibumu selayak aku dekat dengan ibuku sendiri. Malah dengan tidak mengizinkan aku memasak demimu dan mereka aku terkesan seorang istri yang manja.”

“Baiklah, bila engkau memaksa tahu,” suami menarik nafas. “Sebenarnya aku sangat bersyukur dan berterimakasih engkau telah rela memasak demiku setiap harinya. Masakan yang engkau tidak pernah memakannya karena engkau sendiri tidak terbiasa memakannya. Setiap engkau melihat ikan segar, engkau menjadi mual, namun engkau paksakan juga menyiapkannya untuk dimasak karena engkau menyayangiku.”

“Setiap engkau memasaknya, akupun memakannya hingga tidak bersisa. Namun ketahuilah sayang, sebagaimana engkau sabar dengan keinginanku akan masakan tersebut, aku juga sebenarnya juga sering bersabar dengan masakanmu.”

“Sungguh, masakanmu kerap tidak berasa kuahnya, tidak matang dagingnya, tidak meresap bumbunya. Namun aku tahu betapa besar pengorbananmu dalam memasaknya. Maka tidak pernah sekalipun aku berusaha mengatakan kekurangan itu padamu. Sebab walaupun aku mengatakannya, engkau tidak dapat merasakannya karena engkau sulit mencicipinya.”

“Aku semestinya bersyukur sekaligus bersabar dengan masakanmu sebagaimana engkau bersyukur dan bersabar dengan keinginanku.”

“Namun hal ini menjadi lain bila ibu berada di sampingku. Aku ingin menjaga prasangka ibu kepadamu agar selalu dalam kebaikan. Aku membayangkan bagaimana reaksi ibu bila mencicipi masakanmu. Mungkin beliau akan terkejut lalu menasehatimu.

“Namun engkau akan merasa perkataan ibu tidak masuk akal karena selama ini aku memakan masakanmu tanpa pernah sekalipun berkeluh kesah. Maka boleh jadi engkau akan memprasangkai ibu dan ibu pun mengira engkau tidak tulus dalam memasak untukku.”

“Maka aku mencari jalan alternatif yang sama-sama membahagiakan. Ibu sangat bahagia bila aku meminta beliau memasak kepadaku. Ibu manapun akan senang diminta masak oleh anaknya. Termasuk ibuku. Itu bentuk kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.”

BACA JUGA: Pengantin Pria yang Menangis di Malam Pertama Penikahannya

“Engkau juga terbebas dari segala macam prasangka. Ibu tidak akan berprasangka buruk atas masakanmu tidaklah karena aku memintanya sendiri tanpa mengeluhkan masakanmu. Aku berusaha menyelamatkanmu dan menyelamatkan ibu. Kedua perempuan yang sangat berharga dalam hidupku.”

“Maka bila engkau menganggap perbuatanku telah menyakitimu, sungguh-sungguh aku meminta maaf. Dan janganlah engkau mengadukan aku kepada Rabbku karena cukuplah kesabaranmu melayaniku menjadi alasanku untuk ridha denganmu dan cukuplah sabarku atas masakanmu sebagai alasanmu untuk terus mencintaiku.”

Sang suami mengakhir perkataannya.

Maka di dalam keluarga yang dilandaskan dengan ilmu dan akhlak mulia, selalu saja ada alasan untuk merekatkan keindahan amal walaupun dihadapkan dengan hajat yang tidak tersampai maksudnya, ataupun prasangka buruk disebabkan sesuatu hikmah yang belum tersibak kebenarannya. []

 

Tags: Istripertengkaran suami istrisuami
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Diriwayatkan Hadis, Beginilah Ketampanan Wajah Rasulullah SAW yang Diungkap para Sahabat

Next Post

Mimpi Dikejar Singa

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Suami Takut Istri, Suami dan Istri, Nasihat Pernikahan

7 Nasihat Pernikahan: Menapaki Jalan Bersama dalam Ridha Allah

8 Mei 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Kenapa Ada Suami yang Ringan Tangan sama Istrinya?

30 April 2025
Sikap Istri yang Bisa Menghancurkan Pernikahan, Ciri Suami yang Tidak Mau Mendengarkan Istri

Ini Dia Ciri-ciri Suami yang Tidak Mau Mendengarkan Istri

28 April 2025
Ciri Suami yang Tidak Punya Perasaan pada Istrinya

8 Ciri Suami yang Tidak Punya Perasaan pada Istrinya

17 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Pakistan

Doa Terbaik untuk Muslim Pakistan dan India

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

jantung

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.