ANKARA—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan membeberkan kebenaran kasus kematian wartawan Washington Post, Jamal Khashoggi, pada Selasa (23/10/2018).
“Saya akan membuat pernyataan saya tentang masalah ini pada hari Selasa dalam pertemuan partai,” kata Erdogan dalam sebuah pidato di Istanbul, Ahad (21/10/2018), seperti dikutip dari Al Jazeera.
BACA JUGA: Rangkaian Pengakuan “Tak Wajar” Saudi soal Kematian Jamal Khashoggi
Jurnalis Amerika Serikat asal Arab Saudi itu terakhir kali diketahui berada di kedutaan Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018. Kabar yang beredar menyebut, Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi. Penyelidikan terkait kasus ini pun masih berlangsung.
“Kami mencari keadilan di sini dan ini kebenaran akan terungkap secara gamblang, bukan secara biasa-biasa saja, tetapi melalui kebenaran yang gamblang,” ujar Erdogan.
Pada hari Sabtu, pemerintah Saudi melalui kejaksaan mengklaim bahwa jurnalis 60 tahun itu tewas setelah berkelahi dengan orang-orang yang ditemuinya di konsulat. Kejaksaan mengatakan sebanyak 18 orang yang terlibat dalam pembunuhan itu telah ditangkap.
BACA JUGA: Rekaman dari Penyelidikan Kasus Hilangnya Jamal Khashoggi telah Dirilis
Namun, klaim itu berubah. Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir dalam wawancaranya dengan Fox News mengatakan pemerintah tak tahu bagaimana Khashoggi terbunuh. Menurut Jubeir, pemerintah juga tidak tahu di mana mayat jurnalis itu berada. Bahkan, dia mengklaim pembunuhan itu hasil “operasi nakal” yang tak ada hubungannya dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Sementara itu, surat kabar pro-pemerintah Turki telah merilis informasi yang merinci sebuah tim algojo berjumlah 15 orang tiba di Istanbul untuk menghadapi Khashoggi di konsulat.
“Mengapa 15 orang datang…mengapa 18 orang ditahan…Hal-hal ini harus diberitahukan secara rinci,” ujar Erdogan. []
SUMBER: AL JAZEERA