TURKI–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tetap mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan Israel. Selain itu, Erdogan juga menyerukan 57 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bersatu untuk melawan Israel.
Pemimpin Turki itu membuat ajakan ketika berpidato pada Sesi Pertama Konferensi Tingkat Menteri OKI tentang Pembangunan Sosial di Istanbul, Senin (9/12/2019). OKI yang berganggotakan 57 negara, termasuk Indonesia, memiliki populasi kolektif lebih dari 1,8 miliar Muslim.
BACA JUGA: Presiden Erdogan: Kondisi Al-Quds Makin Memburuk dari Hari ke Hari
Menurut Erdogan rezim Israel telah mengeksekusi warga Palestina secara terbuka di jalanan. Tindakan sewenang-wenang Israel ini harus dilawan karena telah menindas umat Muslim Palestina secara ekstrem.
“Sayangnya, situasi di Palestina dan di bagian yang tidak terpisahkan, Al-Quds, semakin buruk dari hari ke hari. Sikap Israel yang tidak mengenal hak, hukum, keadilan atau kemanusiaan terus memperdalam krisis di wilayah tersebut sehingga merugikan umat Islam,” kata Erdogan, seperti dikutip Breaking Israel News.
“Kita hari ini melihat wajah (orang) Palestina di jalan-jalan di mana gadis, ayah, ibu, orang tua, anak-anak, dan orang muda yang tidak bersalah dieksekusi secara terbuka dan dibunuh tanpa ampun oleh Israel,” ujar Erdogan.
BACA JUGA: Bertemu di Inggris, Forum Palestina Berikan Hadiah Ini pada Presiden Erdogan dan Istri
“Terlebih lagi, negara-negara Barat dan—saya menyesal mengatakan—beberapa negara Arab praktis mendorong kebrutalan Israel ini. Kami, sebagai Turki, sebagian besar waktu merasa diri kami ditinggalkan dalam keberatan kami terhadap penindasan di Al-Quds dan Palestina,” tambahnya.
“Kami akan terus menegakkan kebenaran dan keadilan dan mendukung yang tertindas dengan segala cara. Kami tidak akan pernah berhenti membela tujuan Al-Quds dan hak-hak Palestina atau bertindak dalam solidaritas dengan semua yang tertindas,” ujarnya.
Retorika Erdogan dalam melawan Israel bukan sekali ini dilontarkan. Sebuah laporan tahun 2018 dari Middle East Media Research Institute (MEMRI) mengungkap skenario yang mungkin akan muncul jika Erdogan menindaklanjuti dengan ancamannya untuk memanfaatkan OKI untuk membentuk pasukan melawan Israel dan Barat. []
SUMBER: TIMES OF ISRAEL