ANKARA—Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengimbau para mufti, pemimpin agama di Turki dari Direktoriat Agama, agar berperan dalam memberikan informasi agama ke publik, termasuk dalam tayangan televisi.
“Ketika mufti tidak mengambil inisiatif, (platform ini) ini kosong, berisi orang-orang yang percaya takhayul dan pembawa acara membawakan acara musik dan tari-tarian,” kata Erdogan, di Kompleks Presiden Turki di Ankara, Selasa (16/10/2018).
BACA JUGA: Kenapa Erdogan Populer di Kalangan Arab?
Dalam pidatonya, Erdogan mengatakan masjid seharusnya tidak hanya jadi sekedar tempat berdoa.
“Kita seharusnya tidak membuat masjid-masjid hanya menjadi tempat untuk berdoa, lalu semua orang bubar dan menutup pintu, ini hal yang paling tidak adil yang bisa kita lakukan untuk atap suci yang merupakan rumah Tuhan, ini yang membuat masjid harus selalu terbuka,” kata Erdogan.
Kendati banyak media Turki yang menilai imbauan Erdogan berkaitan dengan penangkapan Adnan Okrat, namun, Presiden Turki itu tidak menyinggung nama tokoh agama kontroversial tersebut dalam pidatonya.
BACA JUGA: Media Israel Kaitkan Penangkapan Adnan Oktar dengan Kedekatannya kepada Yahudi
Adnan Oktar sebelumnya dikenal dengan nama Harun Yahya. Dia ditangkap pada Juli 2018. Dia ditangkap terkait acara televisi yang dibawakannya di stasiun A9.
Acara tersebut mendiskusikan nilai-nilai Keislaman tapi menampilkan tari-tarian perempuan muda yang disebut ‘kitten’. Acara itu menggabungkan khotbah Agama dengan tari-tarian erotis. []
SUMBER: HURRIYET DAILY NEWS