ANKARA—Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, “bayangan Barat” berada di belakang kelompok teroris, termasuk ISIS dan al-Qaeda.
Dia juga menuduh Kurdi Suriah yang didukung AS, berhubungan dengan PKK dan berupaya untuk menciptakan koridor teroris di perbatasan Turki.
Dalam sebuah sebuah pertemuan aktivis Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, yang merupakan partai pengusasi Turki, Erdogan menyatakan, dia akan menggunakan segala cara untuk memastikan keamanan negaranya. Salah satu upaya yang dia lakukan adalah dengan menggelar operasi pembersihan teroris di Idlib, Suriah.
“ISIS, al-Qaeda, PKK, di balik semua organisasi ini Anda akan melihat bayang-bayang Barat, semuanya mencari perlindungan di Barat, di mana FETO? Juga di Barat. Mereka mendapat dukungan finansial yang sangat serius,” ucap Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (9/10/2017).
Mengomentari operasi militer yang akan datang oleh tentara Turki untuk mendukung pemberontakan tentara pembebasan Suriah melawan Front al-Nusra di Idlib, Erdogan mengatakan bahwa situasi di perbatasan dengan Suriah menampilkan ancaman serius bagi Turki.
“Jika kita tidak mengambil keputusan tindakan, bom akan jatuh di kota-kota kita,” ungkapnya, mengacu pada kesepakatan mengenai pembentukan zona de-eskalasi di daerah yang ditengahi oleh Moskow, Teheran dan Ankara.
“Upaya kami di Idlib sedang berlangsung, bekerja sama dengan tentara pembebasan Suriah. Tindakan Ankara sesuai dengan keputusan yang dibuat pada putaran terakhir perundingan Astana mengenai pemukiman Suriah yang didukung oleh Rusia, Iran dan Turki,” imbuhnya.
Dia mengatakan, operasi di Idlib adalah operasi lanjutan yang dilakukan Turki sebelumnya di Suriah yang dijuluki “Perisai Efrat,” yang bertujuan untuk membersihkan kota perbatasan Jarablus di Suriah dari kelompok teroris Daesh.
Saat ini, Idlib sebagian besar dikendalikan oleh Tahrir al-Sham, sebuah kelompok militan yang berisikan mantan anggota al-Nusra. Kelompok tersebut bukan merupakan pihak dalam kesepakatan pembentukan zona de-eskalasi di Idlib yang disepakati dalam perundingan damai Suriah di Astana.[]