ANKARA—Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, menyebut Belanda seperti ‘Banana Reublic,’ ia juga mengatakan negeri kincir angin itu harus dijatuhi sanksi karena telah melarang masuk Menteri Turki untuk berbicara di Rotterdam
Seperti diketahui, Banana Republic adalah sebuah konsep dalam ilmu politik yang biasanya digunakan untuk merujuk negara kecil di Amerika Latin. Banana Republic biasanya menggantungkan ekonominya pada ekspor buah seperti pisang.
“Apakah Eropa sudah melakukan sesuatu? tidak. Kenapa? Karena mereka tidak menggigit satu sama lain. Belanda bertindak seperti Banana Republic,” kata Erdogan, lansir Reuters, Ahad (12/3/2017).
Menteri Luar Negeri Turki Melvut Cavusoglu mengatakan Belanda sebagai ibu kota Fasis. Ia dilarang terbang ke Belanda. Dan Menteri Keluarga dan Kebijakan Sosial Turki Fatma Betul Sayan Kaya dilarang masuk konsulat Turki dan dipaksa masuk Jerman.
“Saya memanggil organisasi internasional di Eropa atau manapun untuk memberikan sanksi kepada Belanda,” kata Erdogan.
Sementara itu Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan pernyataan Presiden Turki Tayyip Erdogan tidak membantu meredupkan ketegangan. Rutte menegaskan Belanda tidak mencari konfrontasi dengan Turki.
Rutte menyatakan Belanda akan mempertimbangkan pilihan lebih lanjut jika tidak ada pernyataan Erdogan yang menyudutkan.
“Sekarang saatnya untuk mereda ketegangan untuk kepentingan antar pemimpin dan kepentingan kerjasama tapi tentu Turki harus membantu dan apa yang mereka katakan hari ini tidak membantu,” kata Rutte. []