ANKARA— Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan keputusan sepihak yang diambil trump.
“Mengambil langkah tersebut sama dengan melemparkan khususnya kawasan ini ke dalam lingkaran api, Trump, apa yang ingin Anda lakukan?,” ujar Erdogan.
Erdogan menilai, pernyataan Trump mengarah pada misi mengacaukan, bukan membawa perdamaian, “Para pemimpin politik ada untuk berupaya membawa perdamaian bukan untuk mengacaukan,” ujarnya seperti dikutip dari AnadoluAgency, pada Rabu (07/12/2017) kemarin
Erdogan juga menyatakan akan berbicara dengan Putin dan beberapa negara barat lainnya mengenai hal ini.
“Karena ini bukan hanya tugas umat Muslim lagi, namun merupakan tugas kemanusiaan,” kata dia.
Yerusalem masih terus menjadi inti konflik Israel-Palestina. Warga Palestina berharap agar bagian timur Yerusalem yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 dapat menjadi ibu kota dari Negara Palestina di masa mendatang.
Turki berencana membahas pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada saat menjadi tuan rumah pertemuan luar biasa OKI pada 13 Desember mendatang.[]