ISTANBUL –Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (22/12/2017) di Turki, menyebut ancaman yang dilontarkan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara pendukung resolusi PBB tentang status quo Yerusalem itu sebagai ancaman yang “bodoh dan tak termaafkan.”
“Prilaku AS menjelang pemungutan suara di PBB itu akan dikenang dalam sejarah demokrasi sebagai tindakan bodoh dan tak termaafkan,” kata Erdogan seperti dikutip Reuters.
Erdogan juga mengungkapkan bagaimana AS melancarkan ancamannya tersebut.
“Gedung Putih mengangkat telepon dan menelepon negara-negara ini satu per satu, terang-terangan mengancam mereka,” kata Erdogan tanpa mengelaborasi lebih jauh.
Trump mengancam akan menghentikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang mendukung resolusi itu. Namun, pada sidang majelis umum PBB, Kamis (21/12/2017), 128 negara malah mendukung resolusi itu.
“Meskipun diancam, PBB tetap mengambil pendirian yang terhormat,” kata Erdogan dalam pertemuan dengan partainya, Partai AK, di Istanbul.
Dia juga menyerukan agar Amerika Serikat mencabut keputusannya mengakui Yerusalem ibu kota Israel setelah PBB menolak keputusan itu.
“AS harus insaf dari langkah keliru ini.” []