ANKARA— Presiden Recep Tayyip Erdogan, mendesak pemimpin Eropa untuk menggunakan akal sehat mereka dan memberikan keanggotaan penuh Uni Eropa (UE) bagi Turki untuk solusi bagi permasalahan Uni Eropa.
Erdogan juga mengecam keras UE dalam sebuah acara di Ankara untuk peringatan wafatnya Alija Izetbegovic presiden pendiri Bosnia modern yang wafat 14 tahun lalu.
Erdogan pun mengenang posisi negara-negara Barat di Bosnia selama perang 1995.
“Hak asasi manusia, demokrasi, cita-cita nasional, dan kebebasan dianggap terlalu berat bagi orang Bosnia. Sekarang, hal ini merupakan barang mewah bagi orang-orang Suriah, Palestina, Lybia.
Meskipun tiran dan kaum tertindas terus berganti, mereka yang hanya melihat dari pinggir masih belum berubah,” kata Erdogan.
Erdogan mendesak para pemimpin Eropa untuk menggunakan “akal sehat” mereka saat berhadapan dengan Turki.
“Menciptakan xenofobia tidak akan bermanfaat bagi siapa pun. Mengumpulkan kekuatan melalui Islamofobia tidak akan membawa keuntungan bagi siapa pun,” ujar Erdogan.
“Eropa tanpa Turki hanya akan mencapai isolasi, putus asa, dan perselisihan sipil. Turki tidak butuh Eropa. Eropa adalah yang membutuhkan Turki. Meski mereka tidak ingin mengakuinya, Turki dan keanggotaan penuhnya adalah solusi permasalahan Uni Eropa,” tambah Erdogan.
Turki mengajukan keanggotaan di Komunitas Ekonomi Eropa (pendahulu Uni Eropa) pada 1987. Turki memenuhi syarat untuk keanggotaan UE pada 1997 dan perundingan aksesi dimulai pada tahun 2005.
Untuk mendapatkan keanggotaan, Turki harus berhasil menyelesaikan negoisasi dengan 35 pasal kebijakan UE yang meliputi reformasi dan penerapan standar Eropa, demikian seperti dilansir dari AnadoluAgency.[]