Oleh: Rafly Allatif Ramadhan
Mahasiswa
rafliallatif234@gmail.com
BUKANKAH kita sudah tidak asing dengan awak media yang meliput sejumlah keributan di negara-negara Islam di dunia. Seperti perseteruan yang terjadi di Irak, semenjak tragedi 11 September 2001. Tragedi pengeboman menara kembar di Amerika yang telah menyita banyak perhatian seluruh penduduk Dunia. Tanpa adanya bukti dan negosiasi terlebih dahulu, Amerika Serikat (AS) langsung menyerang Irak dengan hanya beralaskan hal yang juga tidak berdasar.
AS menganggap kelompok teroris Al-Qaedah-lah yang telah menabrakkan pesawat yang diduga pesawat milik Irak ke menara kembar. Negeri Irak yang damai dan kaya akan hasil buminya itu seketika luluh lantak dalam hitungan jam. Bermacam-macam teori pun tersebar.
BACA JUGA: Terkait 911, Puluhan Perusahaan Asuransi AS Gugat Saudi
Salah satunya, zionis yang mengincar hasil bumi Irak, berani memfitnah negara mayoritas penduduknya Islam itu dengan menabrakkan pesawat yang mirip dengan pesawat milik Irak ke menara kembar, namun banyak orang beranggapan Islam yang mendalangi tragedi itu. Bahkan tak sedikit dari penduduk seluruh dunia beranggapan Islam itu teroris. Sungguh orang-orang kafir berkehendak Islam dalam kehancuran.
Selain berita Irak yang tak berujung, di Palestina konfliknya pun belum selesai hingga detik ini. Kaum Israel yang terusir pada zaman nabi dahulu karena Allah menimpakkan penyakit pda mereka, kini kembali untuk merebut wilayahnya kembali. Peristiwa berdarah, sudah menjadi hal biasa disana. Air mata warga Palestina telah diganti dengan semangat berjuang, hati yang teguh dan jiwa berkorban yang besar.
Mereka tak kenal takut dengan mati, karena mereka yakin mati mereka tidak akan pernah sia-sia. Mati mereka mati syahid dan telah dijanjikan surga oleh Allah. Dengan percaya pada janji Allah yang pasti, mereka tetap berjuang. Anak-anak di sana tak takut akan kejamnya tentara Israel, karena mereka tahu ketakutan mereka tidak ada artinya. Dengan sumber makanan seadanya dan berbagai bantuan dari saudara sesama Islam yang lain. Mereka tidak akan menyerah. Penderitaan membuatnya semakin kuat dan pantang menyerah dalam memperjuangkan kota para nabi.
Sungguh, mereka memiliki keislaman yang kuat, mendapatkan cobaan dalam hidup yang berat dari Allah. Sungguh mereka orang-orang yang memiliki kemampuan besar, karena Allah akan memberikan cobaan pada manusia itu sesuai dengan kempauan dan Allah telah menimpakan cobaan pada rakyat Palestina yag itu menandakan mereka berkemampuan yang juga besar. Marilah kita doakan mereka saudara sesame muslim kita yang berada disana.
Dengan musibah-musibah yang menimpa saudara sesama kita itu tidaklah kita tersentuh, karena walaupun mendapat ujian yang besar mereka tetap semangat. Lalu bagaimana kalua kita bercermin dengan mereka? Apa cobaan yang telah kita alami? Kita yang tinggal dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, apakah bersyukur atas karunia-Nya berupa negara yang kaya akan sumber dayanya.
Ironisnya mayoritas penduduk Islam terbesar ini hanya berbekalkan KTP (Kartu Tanda Penduduk). Tidak lebih dari status islam dalam KTP, sebagian besar muslim Indonesia tidak mengerti banyak mengenai Islam. Bahkan tak sedikit dari saudara sesama Islam terdekat kita banyak yang menyalahi aturan dalam Islam.
Lihat saja, banyak generasi bangsa yang tidak lain teman kita, kini telah terpengaruhi budaya barat yang berbanding terbalik dengan aturan agama dan adat istiadat bangsa. Pergaulan bebas sudah dianggap biasa dikalangan muda. Nasib masa depan negara sudah terabaikan di benak mereka. Agama pun dengan mudah mereka tinggalkan demi kesenangan dunia.
Saat ini mereka dalam ancaman kejahatan, sebagaimana isu yang baru-baru ini menggemparkan masyarakat Indonesia, yakni isu kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia). Masalah yang sudah dirasa selesai setelah lima puluh empat tahun berlalu, ternyata secara diam-diam masih bergerak perlahan-lahan di berbagai bidang. Hal penting dan patut diwaspadai itu, kini banyak yang malah sama sekali tidak mengerti mengenai peristiwa bersejarah, di mana para anggota PKI membantai para jenderal angkatan darat pada masa itu.
Belum lagi kelompok yang beratasnamakan Islam namun mengandung ajaran sesat atau tidak pernah diajarkan dalam Islam. Kelompok ini dengan mudah membodohi saudara sesama Islam, terutama kita yang tidak berpengetahuan baik dalam agama.
BACA JUGA: Kamu Berpakaian Seperti Itu Disuruh Siapa?
Sebenarnya kelompok-kelompok sesat tersebut sudah dilarang oleh MUI. Namun, mereka selalu ber-metamorfosis menjadi gerakan yang berbeda nama. Di antaranya GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara). Gerakan tersebut menjadi besar dengan berbagai cabang di sebagian wilayah Indonesia. Namun sayang, organisasi yang membodohi banyak umat Islam ini terbongkar setelah banyak saudara sesame Islam kita yang sudah bergabung dengan kelompok ini.
Kita sebagai hamba Allah sepatutnya tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagimana yang diperintahkan Rasulullah sebelum beliau wafat. Dengan demikian supaya tidak mudah tersesat dalam jalan yang kita kira paling benar padahal malah jalan yang sesat. Karena jika kita jauh dari kedua pedoman itu bukan tidak mungkin kita akan mudah terpegaruhi sehingga kita menempuh jalan yang sesat.
Semua penyimpangan itu bisa kita hindari dengan belajar sungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu dunia dan akhirat. Apabila keduanya telah kuat, maka kita bisa berdakwah kepada masyarakat luas sehingga sudara-saudara muslim kita dapat berjalan beriringan dengan kita. Dengan demikian, kita tidak akan mudah tersesat apabila ada gerakan-gerakan dalam Islam. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.