JAKARTA– Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris mendesak pemerintah bersikap tegas dengan mencabut izin Starbucks di Indonesia.
Pernyataan senator asal Jakarta ini menyusul dukungan dan kampanye CEO Starbucks, Howard Mark terhadap kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Selain itu, Fahira juga mendorong organisasi keagamaan untuk menerbitkan fatwa haram kepada jamaah untuk membeli produk Starbucks.
Menurut Fahira, apa yang dilakukan oleh Sturbucks tidak hanya bertentangan dengan semua agama yang ada di Indonesia tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai falsafah negara.
“Saya rasa gerakan ini akan lebih efektif dari pada menunggu sikap pemerintah,” tegas Fahira dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/6/2017). kemarin
Fahira melanjutkan, “Kita harus bersama-sama kampanye kan itu. Lagi pula kedai-kedai kopi lokal kita yang kualitas sangat bagus yang perlu kita dukung dengan membeli produk lokal.”
Sebelumnya, jaringan kedai kopi Starbucks Indonesia memastikan tetap sejalan dengan pihak manajemen pusat Starbucks di Amerika Serikat (AS) yang memberikan dukungan terhadap LGBT.
Hal ini disampaikan pihak Starbucks Indonesia menanggapi isu dan permasalahan LGBT yang ramai dibicarakan di publik saat ini.
Marketing Communications & CSR Manager, PT Sari Coffee Indonesia, selaku pemegang lisensi Starbucks Indonesia, Yuti Resani, mengatakan pihaknya tetap menghargai keragaman dan kesetaraan dan berkomitmen sejalan dengan kebijakan manajemen Starbucks.[]